Dengan adanya hubungan bilateral ini, tentu saja mendatangkan banyak manfaat yang positif dan menguntungkan kedua belah pihak. Apabila satu pihak diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan maka kerja sama bilateral tersebut tidak dikatakan berhasil. Hal tersebut yang memunculkan konflik dalam suatu hubungan. Konflik ini tidak bisa dihindari dan harus dipersiapkan bila sewaktu-waktu terjadi.Â
Cara penanggulangannya pun dengan cara yang dewasa dan musyawarah dengan baik, bukan malah menjadikan masalah semakin panas dan bertambah. Hal yang bisa diambil dari hal ini adalah bahwa setiap negara pasti punya kelebihan dan kekurangan, bahkan di negara maju seperti Denmark sekalipun. Oleh karena itu, butuh adalanya kerja sama antarnegara. Seperti kata peribahasa "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" yang berarti sesuatu akan terasa mudah apabila dilakukan dengan bekerja sama. Baik Indonesia maupun Denmark, keduanya sama-sama menguntungkan dan hubungan kerja sama masih terjalin baik sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA:
Rahmadi, Iqbal. "Hubungan Bilateral Indonesia dengan Denmark". 27 Februari 2018. https://www.scribd.com/document/320441413/Essay-Hubungan-Bilateral-Indonesia-Dengan-Denmark
"Hubungan Bilateral". 27 Februari 2018. http://www.kbricph.dk/index.php/sekilas-info/perdagangan-bilateral
Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia. "Profil Negara dan Kerja sama". 1 Maret 2018. https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail-kerjasama-bilateral.aspx?id=95
"Menkes RI Terus Dorong Kerja Sama Bilateral Bidang Kesehatan". 1 Maret 2018. https://international.sindonews.com/read/1208449/41/menkes-ri-terus-dorong-kerja-sama-bilateral-bidang-kesehatan-1495840862
Denura, Farida. "Indonesia-Denmark Dorong Kerja Sama Berbagai Bidang". 27 Februari 2018. http://www.netralnews.com/news/internasional/read/30375/indonesiadenmark.dorong.kerja.sama.berbagai.bidang
