Mohon tunggu...
Meynia
Meynia Mohon Tunggu... Guru

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Goa Batu Kapal

23 Juni 2025   19:23 Diperbarui: 23 Juni 2025   19:23 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goa Batu Kapal (Meynia)

"Alam merupakan guru terbaik karena setiap adegan petualangan pasti akan mengajarkan ilmu yang sangat berharga untuk kita."

Solok Selatan adalah sebuah kota Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Terletak di lembah yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Tidak diragukan lagi jika udara di sana sejuk dan nyaman, masih alami jauh dari polusi.

Solok Selatan menyimpan banyak kekayaan alam yang sangat indah. Maha karya Tuhan yang luar biasa megah. Salah satu kekayaan alam itu adalah destinasi wisata Goa Batu Kapal. Surga tersembunyi dari muka bumi. Sebuah goa karang yang unik dan menarik. Unik karena di dalam gua tersebut terdapat banyak ukiran batu karang yang apabila terkena sinar matahari akan  memancarkan cahaya menarik berwarna warni. Bentuk goa tersebut jika dilihat dari luar menyerupai kapal laut yang sangat besar.

Goa Batu Kapal pertama kali saya lihat dalam postingan tulisan Pak Efi Yandri. Seorang sahabat dalam komunitas birokrat menulis. Senang sekali akhirnya kami dapat bersua di dunia nyata. Ternyata beliau seorang birokrat yang sangat merakyat dan rendah hati. Awalnya saya pikir karang-karang batu yang berwarna-warni dalam goa itu adalah hasil editan kamera gawai milik beliau yang canggih. Fenomena alam yang menarik, karena batu karang yang berada dalam dinding goa tersebut akan memancarkan warna-warni indah jingga, biru dan kuning, seperti sebuah lukisan jika terkena sinar matahari. Namun hal itu hanya dapat kita temui di siang hari, saat matahari tepat berada di puncak. Sinar matahari yang masuk menembus lobang di atas goa itu menyinari dinding goa. Cahayanya dibiaskan dan dipantulkan hingga menghasilkan spektrum warna yang indah. Itulah yang menjadi daya tarik Goa Batu Kapal.

Selesai berkegiatan saya dipandu beliau langsung berkunjung ke Goa Batu Kapal. Sayang sekali saat berkunjung ke sana hari menjelang sore, sehingga saya tidak dapat melihat warna-warni pancaran sinar batu karang goa tersebut. Namun demikian tidak membuat saya kecewa, meskipun sedikit gelap tapi masih dapat melihat indahnya pemandangan ukiran-ukiran alami batu karang di dalam. Riuhnya nyanyian kelelawar di atas dinding goa, turut menyambut kedatangan kami.

.............................
Perjalanan menjelajah Goa cukup seru, menantang sebagai ajang uji nyali. Bagi anda yang suka berpetualang sangat wajib berkunjung ke sini. Bukanlah seorang petualang sejati jika belum ke Goa Batu Kapal. Akses menuju Goa Batu Kapal cukup bagus dapat dilalui kendaraan roda empat.
Masuk ke mulut goa kita akan disuguhi dengan ukiran-ukiran indah batu karang di atas dindingnya. Di atas goa tersebut ada lubang bulat tempat masuknya sinar matahari. Cukup gelap jika tidak ada cahaya yang masuk. Menapaki jalan berbatu saya penasaran terus berjalan ke dalam goa. Menurut bapak penjaga goa tersebut masih ada lagi dua lubang goa diujung lobang Goa utama. Namun yang satu masuknya harus merangkak. Kami terus berjalan ke luar goa utama. Pelan-pelan melewati jembatan kayu yang sudah rusak hampir rapuh. Harus fokus dan konsentrasi ketika melewati jembatan itu. Jarak pijakan kayunya yang renggang bahkan ada yang sudah patah sangat berbahaya apabila tidak hati-hati.

Awalnya saya katakan berani mau masuk Goa kedua dengan merangkak. Namun melihat kondisi medan yang tidak memungkinkan dan hari sudah sore, akhirnya saya urungkan untuk merangkak memasuki mulut Goa kedua. Kami terus berjalan menuju Goa ketiga di dalam hutan. Entahlah kalau sendiri mungkin tidak berani, melewati jalan berbatu, rumput ilalang dan pohon-pohon besar dengan akar bergelantungan. Saat berjalan pun terbayang jika ada ular atau penghuni hutan lain yang lewat. Sunyi.
.......................................

Sampailah kami di mulut Goa ketiga. Goa itu cukup gelap karena tidak ada lubang masuk cahaya. Dengan bantuan cahaya lampu dari gawai, kami berjalan menyusuri goa. Tak kalah indah dengan Goa pertama. Cukup menarik. Tidak terlewatkan saya segera mencari posisi yang bagus untuk mengambil beberapa foto di sana.
Sebuah pengalaman yang baru bagi saya dapat menyusuri Goa Batu Kapal yang sangat indah. Kenangan yang tidak akan terlupakan dapat melewati jalannya yang cukup menantang. Tidak ada yang kebetulan, semua yang terjadi adalah takdir-Nya. Sebuah anugerah terindah dapat menikmati surga tersembunyi persembahan Tuhan Yang Maha Pencipta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun