Karawang selalu dihubungkan dengan dua hal. Pertama, Rengasdengklok, tempat di mana Sang Proklamator dan Presiden RI pertama, Sukarno diculik dan didesak oleh para pemuda untuk segera mengumumkan proklamasi kemerdekaan RI ke seluruh dunia. Kedua, daerah penghasil beras terbesar di Indonesia, sehingga Karawang selalu dijuluki sebagai Lumbung Padi Nasional.
Â
Dengan semangat kedua di atas maka PT Galuh Citarum bekerja sama dengan Asosiasi Petani Muda Indonesia (APMI) mengadakan Festival Padi dan Beras. PT Galuh Citarum adalah perusahaan milik Amin Supriyadi, putra asli Karawang yang ikut membangun Karawang sejak tahun 1970-an. Â
Sebanyak Delapan puluh lima peserta ikut ramaikan festival tersebut. Bertempat di Pasar Bersih komplek Galuh Mas, festival ini menyajikan beragam jenis beras hasil produksi para petani karawang. Acara yang di hadiri oleh wakil direktur PT Galuh Citarum, Andreas dibuka oleh Asda II H. Ramon ini cukup semarak dan menyedot animo masyarakat untuk mengenal beras asli karawang.
Ketua Pelaksana Festival Padi dan Beras, M. Sulthon mengatakan bahwa acara ini terselenggara semata-mata demi memajukan kembali pertanian di Karawang yang semakin tergeser oleh pembangunan industri.
"Semoga para peserta yang berpartisipasi mampu berinteraksi dengan konsumen sehingga semua yang turut berpartipasi bisa meramaikan acara ini. Namun tidak sampai penutupan acara saja, tetapi juga seterusnya untuk pengembangan beras di Karawang," ujar H. Ramon kepada karawangtoday.com Kamis (18/12).
AWA BARAT
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunak) Karawang, Khadarisman, sebagaimana dilansir Pikiran Rakyat (18/12/2014), mengatakan Kabupaten Karawang harus memunculkan varietas beras unggulan khas Karawang kepada para konsumen. Dengan demikian, predikat Karawang sebagai lumbung padi semakin lengkap dengan munculnya ikon beras tersebut.
Â
"Selama ini masyarakat Jawa Barat hanya mengenal beras unggulan Pandan Wangi asal Cianjur, dan Rojolele dari Jawa Tengah," tutur Kadarisman di sela-sela festival. Padahal, lanjut dia, masih banyak beras berkualitas bagus dari daerah lain di Jawa Barat, termasuk Karawang. Hanya saja, jenis beras itu tidak dikenal masyarakat karena kurang disosialisasikan.
Â