Umat Hindu memiliki banyak sekali hari raya yang diperingati. Beragam hal yang perlu dipersiapkan ketika menjelang hari raya. Baik itu berupa sarana persembahyangan, menghias tempat suci, dan mempersiapkan segala hidangan. Dalam setiap perayaan hari raya sering kali digunakan sebagai ajang saling mengunjungi keluarga atau sebagai waktu untuk pulang ke kampung halaman mereka masing-masing.
Hari raya Galungan adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Umat Hindu. hari raya ini merupakan suatu peringatan kemenangan Dharma melawan Adharma yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali. Terdapat beberapa rentetan hari suci menjelang Galungan. Persiapan demi persiapan dilakukan secara gotong royong bersama keluarga.Â
Pada hari raya Galungan diwajibkan untuk memasang penjor di depan rumah masing-masing. Biasanya yang menyiapkan penjor adalah para lelaki dan yang wanita menyiapkan banten (sarana persembahyangan) dan hidangan untuk hari raya Galungan. Mempersiapkan hidangan biasanya dilakukan saat hari penampahan Galungan atau H-1 sebelum Galungan.
Tidak jarang kita melihat setiap anggota keluarga memiliki ciri khas tertentu yang mereka perlihatkan ketika menyambut hari raya Galungan. Baik itu berupa upacara maupun hidangan wajib saat Galungan. Salah satu contoh hidangan yang wajib ada saat merayakan hari raya Galungan yaitu tape injin.Â
Tape injin ini memiliki waktu yang cukup lama untuk siap dikomsumsi. Tape injin terbuat dari ketan putih dan ketan hitam (injin) yang dicampur dan ditambah ragi, setelah itu didiamkam dalam wadah dan ditutup rapat lalu ditunggu hingga dua hari untuk proses fragmentasi. Setelah dua hari tapi siap diangkat dan dihidangkan.
Tape injin ini merupakan hidangan dessert yang banyak digemari dari kalangan anak-anak sampai orang tua. Ketika hari raya Galungan tape injin inilah menu yang para keluarga atau kerabat yang datang dari jauh tanyakan lebih dahulu. Mereka sangat menunggu-nunggu hidangan ini setiap hari raya Galungan.
