Mohon tunggu...
Ni KadekWidiantari
Ni KadekWidiantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Kadek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumitnya Pembelajaran Jarak Jauh bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 Desember 2021   15:07 Diperbarui: 13 Desember 2021   15:10 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai hambatan atau kesulitan yang menjadi tantangan dihadapi ketika melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring)ini. Kesulitan tersebut diantaranya 

1) kurangnya fasilitas teknologi yang dimiliki oleh keluarga siswa berkebutuhan khusus, sehingga pihak sekolah harus mengajukan hal demikian agar pihak keluarga mendapat fasilitas teknologi yang memadai dalam jangka waktu pembelajaran jarak jauh berlangsung. 

2) Keterbatasan orang tua dalam memahami materi yang diberikan oleh guru sekolah, dari sekian banyak materi yang diberikan, orang tua harus mendapatkan bimbingan oleh guru untuk memahami materi dan kemudian menyampaikan kepada anak. 

3) keterbatasan orang tua dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi seperti handphone sebagai media dalam pelaksanaan pembelajaran yang sangat mempersulit keadaan dan menyita banyak waktu. Masih banyak orang tua siswa yang mengalami gaptek atau gagap teknologi, sehingga masih memerlukan bimbingan dalam penggunaannya. 

4) Tidak stabilnya jaringan internet di wilayah tertentu dapat menyebabkan lambatnya informasi yang sampai kepada orang tua dan siswa terkait materi pembelajaran yang diberikan oleh masing-masing guru, sehingga hal ini sangat mengganggu dan menghambat pelaksanaan pembelajaran. 

5) Anak-anak berkebutuhan khusus yang mudah bosan dalam pembelajaran yang monoton,sehingga beberapa anak memang sulit untuk dibujuk belajar dan lebih memilih bermain. Dalam hal ini orang tua mengalami kesulitan dalam mengajak anak untuk belajar, dan juga membutuhkan waktu yang cukup banyak.


Kesulitan yang demikian juga dialami oleh guru sebagai pendidik siswa berkebutuhan khusus. Sebagian besar guru yang terdapat di Sekolah Luar Biasa di berbagai wilayah merasa sedikit kesulitan dalam memberikan pembelajaran kepada siswa berkebutuhan khusus secara online. 

Adanya perbedaan karakteristik pada masing-masing siswa berkebutuhan khusus menyebabkan guru harus ekstra dalam menyesuaikan berbagai komponen dalam pembelajaran dan melakukan modifikasi. Guru juga harus ekstra dalam berkoordinasi dengan orang tua terkait kegiatan pembelajaran siswa di rumah. Guru harus membangun komitmen dengan orang tua siswa dan memberikan pengarahan kepada orang tua guna keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. 

Terkadang orang tua siswa sangat sulit untuk dihubungi karena masih bekerja atau bepergian. Maka dari itu guru senantiasa secara terus menerus menghubungi orang tua terkait pembelajaran yang diberikan serta tugas-tugas yang harus diselesaikan. Apabila orang tua serta guru diberikan pilihan maka mereka akan memilih menyekolahkan anaknya secara ofline di sekolah dan dipegang penuh oleh pihak sekolah. 

Namun karena pandemic Covid-19, setiap pembelajaran di sekolah diliburkan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh dari rumah dengan memertimbangkan kesehatan bagi anak berkebutuhan khusus yang lebih rentan terinfeksi virus dan terjangkit penyakit dari pada anak pada umumnya.

Anak berkebutuhan khusus dirumah akan diajarkan oleh guru baik secara sinkronuns ataupun asinkronuns. Secara sinkronuns anak akan diajar melalui via whatsapp yakni video call, via zoom, ataupun google meet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun