Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi teknologi untuk sektor pertanian berkelanjutan. Melalui skema Penelitian Unggulan Pusat (PUP) yang didanai oleh hibah internal UM, tim peneliti lintas disiplin tengah mengembangkan sistem pemantauan kualitas tanah berbasis Smart Sensor Node yang terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan LoRaWAN (Long Range Wide Area Network).
Penelitian ini ditujukan untuk menjawab tantangan nyata di sektor hortikultura Indonesia, yakni ketiadaan sistem pemantauan tanah yang andal, berbasis data real-time, dan terjangkau untuk lahan pertanian, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Selama ini, metode pemantauan konvensional terbukti memakan waktu, membutuhkan banyak tenaga kerja, dan tidak mampu memberikan pembacaan parameter tanah secara kontinu.
Dengan mengintegrasikan teknologi sensor cerdas dan jaringan nirkabel jarak jauh, sistem ini dirancang untuk memantau berbagai parameter penting tanah seperti kelembapan, suhu, pH, dan kadar nutrisi, serta menyajikan data secara langsung kepada petani melalui perangkat digital. Dengan demikian, petani dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat untuk meningkatkan kesehatan tanah dan hasil panen.
"Sensor ini bukan hanya alat ukur, tapi solusi untuk pertanian cerdas," jelas tim peneliti. "Kami ingin menciptakan sistem yang tidak hanya presisi, tapi juga inklusif untuk petani di berbagai kondisi geografis."
Penelitian ini merupakan upaya multidisiplin yang melibatkan keahlian dari berbagai bidang, yaitu fisika, kimia, teknik elektro dan informatika, serta geografi lingkungan. Tak hanya itu, kolaborasi dengan pakar eksternal di bidang smart sensing technology dan mitra Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) juga menjadi bagian penting dalam mendorong keberhasilan pengembangan sistem ini.
Dalam roadmap penelitian dua tahun ini, pada tahun pertama tim menargetkan luaran berupa satu artikel ilmiah terindeks Scopus Q2, satu Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan purwarupa awal sistem sensor.
Penelitian ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan menghadirkan solusi teknologi yang aplikatif dan berkelanjutan, penelitian ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi sektor hortikultura nasional, sekaligus mendukung transformasi pertanian menuju era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI