Tabanan -- Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) menghadirkan program bertajuk "Lentera Harmoni", sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa tunarungu di SLBN 1 Tabanan. Program ini berfokus pada pemanfaatan media pembelajaran berbasis visual dan teknologi yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika.
SLBN 1 Tabanan merupakan lembaga pendidikan yang telah memberikan layanan terbaik bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk siswa tunarungu. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, pihak sekolah secara terbuka menyambut kolaborasi dan inovasi baru. Berdasarkan diskusi bersama guru dan kepala sekolah, tim PKM-PM mencermati adanya kebutuhan untuk memperkaya media pembelajaran visual agar semakin sesuai dengan karakteristik belajar siswa tunarungu, terutama pada materi matematika yang bersifat abstrak.
Menanggapi kebutuhan tersebut, tim PKM-PM yang diketuai oleh Putu Apsari Dewi, bersama anggota Ni Kadek Tina Santika Dewi, Faulia Esty Farin, Gede Ngurah Dananjaya Kajeng, dan I Ketut Agus Raditya Saputra, mengembangkan media Pop-up Ethnomathematics Book berbasis Mixed Reality (MR). Media ini dirancang secara interaktif dan multisensori, memadukan unsur budaya lokal dengan teknologi tiga dimensi yang dapat diakses menggunakan perangkat virtual. Setiap halaman buku menampilkan objek budaya Bali yang dikaitkan dengan konsep geometri ruang, dan dilengkapi dengan barcode yang mengarahkan ke fitur interaktif seperti kuis dan simulasi.
Program "Lentera Harmoni" dilaksanakan melalui empat tahapan utama, yaitu:
Lentera Discussion: Perencanaan bersama dan Focus Group Discussion (FGD) dengan mitra.
Lentera Ready: Pre-test dan edukasi tentang media pembelajaran serta penerbitan Lentera Guide Book.
Lentera Practice: Pelatihan guru dalam pembuatan konten media pop-up dan penggunaan teknologi AR/VR.
Lentera Meaningful: Pelaksanaan authentic assessment dan validasi media serta perencanaan keberlanjutan.
Pendekatan deep meaningful learning menjadi dasar program ini, yang bertujuan menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan, kontekstual, dan membekas. Tim juga melakukan asesmen terhadap pemahaman dan motivasi belajar siswa setelah program berlangsung, serta memberikan pelatihan kepada guru agar media dapat terus dimanfaatkan secara mandiri.