Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Satir kepada Pekerja Kerah Putih, Review Film Fight Club (1999)

2 Agustus 2023   18:50 Diperbarui: 2 Agustus 2023   18:55 2866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narrator (Edward Norton) di Fight Club (sc: Youtube/ 20 th Century Studios)

Fight Club merupakan salah satu film terbaik di tahun 90-an dengan sajian genre drama yang berbeda layaknya film bergenre sejenis. Film Fight Club diangkat dari novel dengan judul yang sama (Fight Club) karya Chuck Palahniuk, film ini disutradarai oleh David Fincher.

Sinopsis Film Fight Club

Menceritakan seorang pekerja di pabrik mobil yang memiliki kesehatan fisik dan mental tidak baik akibat rutinitas dan tekanan pekerjaannya sehingga terjangkit insomnia akut. Orang tersebut ialah nobody atau Narrator yang diperankan oleh Edward Norton. Menurutnya, orang bekerja telah memasuki sebuah sistem guna untuk memenuhi kehidupan. Sulit sekali rasanya untuk keluar dari sistem yang tercipta di dunia kerja sehingga cara yang dilakukan oleh Narrator untuk tetap waras adalah dengan belanja barang (konsumerisme) dan mengikuti support group (kelompok konseling) yang memiliki kebutuhan dasar dan visi misi yang sama.

Selama berada di lingkup kelompok konseling, Narrator merasakan dampak positifnya hingga suatu ketika ia bertemu dengan Marla Singer yang diperankan oleh Helena Bonham Carter. Narrator merasa bahwa Marla bergabung ke kelompok konseling tidak didasari atas kebutuhannya, melainkan ia berasumsi bahwa Marla berbohong dan menyamar. Akhirnya, membawa ke suatu kesepakatan bahwa Narrator dan Marla akan berbagi jadwal kelompok konseling agar tidak saling bertemu.

Alur cerita berlanjut mengenai Narrator yang pulang ke rumah dari dinas pekerjaannya terbang menggunakan pesawat. Di pesawat ia bertemu dengan Tyler Durden yang diperankan oleh Brad Pitt. Tyler mengaku bekerja sebagai produsen sabun. Akhirnya mereka mengobrol dan bertukar kontak.

Sesampainya Narrator di apartemennya, ia menemui kamar apartemennya terbakar hangus. Ia lalu menghubungi Tyler dan segera menuju suatu bar untuk bertemu dengannya. Mereka akhirnya mengobrol saling curhat dan Tyler mengajak Narrator untuk menginap di rumahnya. Sebelum pulang ke rumah, Tyler menyuruh Narrator untuk memukulnya dengan dasar alasan hanya untuk bercanda. Begitupun sebaliknya, sehingga akhirnya mereka sepakat bekerja sama membentuk suatu kelompok bertarung yang bernama Fight Club.


Fight Club tidaklah sekedar kelompok bertarung saja, melainkan menjadi wadah untuk meluapkan emosional mereka terutama bagi pekerja yang memiliki tekanan sewaktu kerja. Fight Club memiliki beberapa peraturan, yang dimana aturan ini harus dipatuhi semua anggota dan peraturan inilah yang menjadi malapetaka bagi Tyler dan Narrator sendiri. Fight Club tersebar dan berkembang sangat pesat hingga ke berbagai penjuru dunia seiring dengan perkembangan tugas atau projeknya.

Tak sampai disitu saja, film ini juga dibalut dengan romansa pada konflik kerumitan 3 belah pihak. Konflik ini yang membawa alur cerita ke puncaknya yakni Project Mayhem. Project Mayhem merupakan puncak cerita yang telah disusun secara rapi dan terstruktur oleh Fight Club. Atau bisa dapat dikatakan sebagai projek terbesar Fight Club dibanding projek-projek sebelumnya. Di akhir (puncak) cerita tersaji plot twist yang perlahan-lahan terlihat ketika Anda mengikuti dan mencermati alur dan dialog cerita dari awal.

Ulasan Film Fight Club

Dikarenakan film Fight Club bergenre drama maka alur cerita dan dialog yang kompleks dibawakan secara perlahan-lahan namun tetap mudah untuk dipahami. Dengan durasi 2 jam 19 menit, film ini akan membawa Anda masuk hingga ke puncak cerita disertai adegan-adegan action agar tidak terasa membosankan. Sehingga fokus utama yang dapat dinikmati adalah narasi dan dialognya.

Selain itu, film ini juga bergenre thriller. Dikarenakan tema atau cerita yang diangkat adalah pertarungan maka akan dijumpai hal-hal yang keji seperti kekerasan, darah hingga mayat. Begitu juga dengan lingkungan yang buruk ditampilkan hingga adegan seksual, narkotika, dan sebagainya. Sehingga tidak layak untuk ditonton oleh orang yang berusia di bawah 18 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun