Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Stunting, Cerdaskan Indonesia!

29 Januari 2023   08:40 Diperbarui: 14 Februari 2023   16:10 2469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pola asuh, gizi, pengendalian rokok, dan lingkungan:

  • Kantin sehat atau Pemberian Makanan Tambahan / PMT Anak Sekolah GRATIS di SD untuk mencegah anemia pada remaja. Di US anak sekolah sejak SD sampai SMA tidak boleh jajan di luar, harus makan di kafetaria karena gizinya harus terstandar.
  • Lomba resep makanan sehat olahan protein hewani, paling tinggi nilai gizi tapi dengan biaya termurah
  • Donasi massal / orang tua asuh untuk membantu pemberian makanan tambahan untuk anak stunting yang dikelola pemerintah / BUMN. Bill Gates pernah mendonasikan 1 ayam per keluarga untuk diternakkan.
  • Bansos tidak dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk telur.
  • Kampanye massal tukar 1 batang rokok dengan 1 butir telur. Keluarga miskin penerima bantuan sosial bahkan bisa buy 1 get 1. Beli 1 dapat 2 butir telur. Semoga dapat mengurangi konsumsi rokok. Ada sekitar 12 penjual rokok ketengan setiap 1 kilometer persegi di Jakarta, bisa juga diikutsertakan dalam program ini, penjual rokok ketengan bisa menjadi agen penjual telur sehingga akan lebih semangat menjual telur daripada menjual rokok ketengan. Di Jakarta ada total 250.000 rumah tangga miskin penerima 4 jenis bansos (kartu lansia jakarta, kartu penyandang disabilitas jakarta, kartu anak jakarta dan kartu peduli anak dan remaja jakarta / bansos anak yatim karena covid).
  • Mengurangi konsumsi rokok fokus pada menaikkan cukai rokok untuk mengurangi akses, melarang penjualan rokok ketengan, melarang anak membeli dan mengkonsumsi rokok, mencegah adanya perokok baru / anak, dan pengetatan monitoring evaluasi termasuk larangan iklan rokok.
  • Wisma atlet dapat dijadikan tempat tinggal utk warga di kawasan padat penduduk atau RW prioritas dengan biaya sewa yang terjangkau dan dijadikan contoh prioritas kampung / kawasan bebas asap rokok utk hunian vertikal. Komitmennya tidak boleh merokok di kawasan tsb. Jadi wilayah binaan (piloting) untuk pencegahan stunting. Intervensi kesehatan bs diaplikasikan disana. Tower eksklusif untuk atlet bisa dipertimbangkan yang akan membantu menggerakkan program sport fun disana agar anak-anak terbisa berolahraga sedari kecil, sehat, hobby, mengalihkan dari rokok dan gadget.
  • Membuat resep menu makanan sehat secara digital yang tinggi protein hewani, murah, dan mudah diolah. Kalau anak-anak di Jakarta Utara bisa menemukan jajanan kaki lima setiap 5 meter, artinya masyarakat memiliki daya beli untuk jajan, kenapa tidak disediakan jajanan sehat / bahan makanan protein tinggi yang akan digemari dan mudah diolah. Protein hewani tinggi protein yang cukup murah: telur, ikan, hati ayam, susu. Menurut BKKBN, makan 1 butir telur per hari cukup untuk mencegah stunting pada anak. Edukasi ini tentunya bagian dari meja edukasi posyandu. Cek instagram @dokteralumnismandel yang sedang proses mengumpulkan resep makanan bergizi dan murah dari ibu hebat Indonesia di bit.ly/resepcegahstunting, untuk "Cegah stunting, cerdaskan Indonesia!" Biaya tiap resep sekitar 20.000 rupiah saja.
  • Bedah rumah keluarga kemiskinan ekstrem yang sangat kumuh bekerjasama dengan BAZNAS BAZIS.
  • Literasi makanan akan sangat bermanfaat untuk upaya melawan stunting maupun obesitas.

Tidak ada kata terlambat membawa balita ke posyandu, ibu mana yang tidak hancur hatinya jika melihat anaknya stunting!

No one left behind! Jangan ada yang sengaja ditinggalkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun