Untunglah itu hanya cerita fiksi, bukan dunia nyata yang sedang kita lakoni hari ini, kebobrokan dan kebengisan yang terlahir dari nafsu kekuasaan telah membutakan manusia, mereka yang memegang sistem telah menyelewengkan kekuasannya. Masyarakat polos yang tidak tahu apa-apa sangat gampang digiring oleh retorika-retorika kaum elitis, dengan naifnya mereka menunggu pertolongan pemerintah, tanpa mereka sadari yang menyengsarakan mereka adalah para penguasa itu sendiri, sebenarnya tidak sedikit juga masyarakat yang ingin melawan ketertindasannya, namun mereka telah terkalahkan rasa takut.
Bajak Laut Topi Jerami yang dengan gagah dan berani telah berlayar ke tengah laut, mereka mengelilingi dunia dan menemukan banyak sekali ketidak adilan pada kaum lemah, sekarang mereka bukan hanya mencari kebebasan, tetapi mereka juga ingin menghancurkan penindasan, mereka bukan tidak tahu atau mereka lugu, tapi karena mereka tahu rintangan di depan, maka mereka tetap menurunkan layarnya. Penindasan-penindasan harus dilenyapkan, kaum-kaum lemah harus ditolong, hanya dengan keberanian bendera Bajak Laut Topi Jerami tetap berkibar, mereka tidak pernah takut nama mereka buruk, sebab keburukan yang menempel pada mereka hanyalah keburukan yang diciptakan oleh orang yang tidak menyukai mereka, bukan tercipta dari perilaku mereka, tidak peduli sebanyak apapun cibiran, selama niat itu baik maka kebaikanlah yang akan terlahir, dan itu terbukti dari setiap tempat yang dilewati Bajak Laut Topi Jerami, nama mereka tetap harum.