Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praja Muda Karana, Setiap Orang Adalah pramuka, Seragam Hanyalah Formalitas

14 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 14 Agustus 2020   12:03 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praja Muda Karana, Setiap Orang Adalah pramuka, Seragam Hanyalah Formalitas

Nama pramuka sudah tidak asing lagi bagi kita, karena Pramuka merupakan eksra kurikuler yang ada di sekolah dan bahkan di kurikukulum 2013 Pramuka masuk ke dalam kurikulum (pramuka masuk ke dalam pelajaran). Kalau kita berbicara Pramuka pasti setiap orang langsung beranggapan kepada eksra kurikuler yang berseragam coklat dan berlambangkan tunas kelapa atau kitri, tapi sebenarnya Pramuka bukan cuma ekstra kurikuler saja, tetapi Pramuka adalah jiwa seorang manusia, jiwa yang terdapat dalam tubuh manusia yang selalu ingin berkarya, berbakti bagi negara, bangsa, dan agama tanpa luntur semangatnya karena dimanakan usia.

Berbicara tentang Pramuka atau oraganisasi kepanduan di Indonesia, pendidikan kepanduan di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajah oleh belanda tepatnya 1912 yang bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), seiring berjalannya waktu banyak organisasi-organisasi lainpun yang mendirikan gerakan kepanduan, misalnya : Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI) dan lainnya. Gerakan kepanduan secara terus menerus berkembang, satu demi satu bermunculan mengalami banyak perbuhanan, hingga pada saat kemerdekaan semua organisasi kepaduan yang ada melebur menjadi satu yaitu Pandu Rakyat Indonesia (PRI). Organisasi tersebut kini bernama Gerakan Pramuka karena pada tanggal 14 agustus 1961 organisasi kepanduan di indonesia adalah Gerakan Pramuka dengan simbolisasi penyerahan Panji Pramuka dari Presiden kepada pengurus Pramuka.

Pramuka secara bahasa berasal dari kata "Praja Muda Karana" yang artinya "Jiwa Muda Yang Suka Berkarya" dan menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. Tapi sebelum kata Pramuka ditetapkan,  Sultan Hamengkubuwono IX memgambil kata Pramuka dari kata "Poromuko" yang berarti "pasukan terdepan dalam perang".

Ketika kita memahami Pramuka secara bahasa itu artinya pramuka bukanlah sebuah raga, pramuka juga bukan orang orang yang menggunakan seragam, pramuka adalah semua orang yang di dalamnya terdapat sebuah jiwa yang suka berkara, jiwa yang selalu mengabdikan diri untuk negara, bangsa, dan agama tanpa sedikitpun luntur semangatnya karena terhalang usia atau finansial dan lainnya. Semangat untuk berkarya dalam dirinya akan selalu memancar dan mengalahkan semua rintangan yang menghadang, dia akan melakukan segalanya agar semangatnya untuk berkarya bisa terpenuhi, semua pergerakannya murni untuk berbakti bukan untuk mencari panggung atau pencitraan.

Sedangkan orang-orang yang memiliki KTA resmi dari kwarnas adalah mereka Pramuka yang menyatakan dirinya adalah anggota Gerakan Pramuka dan di akui secara resmi keanggotaannya, tetapi itu hanyalah bukti secara formal saja, meskipun kita berseragam lengkap bahkan sampai TKK memenuhi semua ruang di baju dan memilik KTA tapi kita tidak memiliki kepedulian terhadap sekitar dia tidak layak untuk disebut Pramuka, karena salah satu tujuan pendidikan kepramukaan menurut Kepres No. 238 Tahun 1961 adalah agar pramuka mampu menyelenggarakan amanat penderitaan rakyat. Dan alasan emblem baret Pramuka berada di kiri seperti tentara bukan dikanan seperti polisi, emblem di kiri melambangkan pasukan perang dan emblem di kanan melambangkan pasukan keamanan, dan fungsi dari Pramuka adalah sebagai pasukan perang, sehingga emblemnyapun di kiri, bukan pasukan pamer, Tiska Tigor dan TKK TKU itu hanyalah pajangan, itu semua hanya akan menjadi sampah ketika kita tidak bisa membawanya dengan penuh tanggung jawab sebagai Pramuka.

Maka dari itu siapapun orangnya, selama dia punya semangat untuk berkarya dia adalah pramuka, meskipun dia tidak punya seragam pramuka, karena yang terpenting adalah semangat kita, bukan apa yang kita pakai dan melekat didalamnya, seragam hanyalah formalitas saja, esensi pramuka adalah jiwa kita, bukan baju kita, bukan juga KTA kita, menjadi Pramuka tidak harus memiliki logo pangkalan, selagi punya semangat untuk NKRI, berbaktilah! jadilah Pramuka dengan caramu, bukan dengan cara orang lain, pramuka ada dalam diri dan jadilah Pramuka yang sebenarnya, kembangkan diri kita agar bisa selaras dengan tujuan Pramuka, jadilah Pramuka yang selalu ada di garda terdepan untuk NKRI seperti apa yang telah dicontohkan para perndahulu.

NKRI HARGA MATI
SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN
SALAM PRAMUKA
PURNA RAIMUNA NASIONAL XI 2017 JAKARTA
KUJANG PAMUNGKAS NURUL FURQON
KPDP SMANTURA JAYA

Terima Kasih

Salam Dari Penulis
Nurul Furqon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun