Mohon tunggu...
Naufal Umam
Naufal Umam Mohon Tunggu... Penulis lepas -

Dididik > 7 tahun oleh psikologi, seorang petualang kejiwaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Popularitas JAV di Kalangan Konsumen Asia Timur

15 Januari 2016   21:49 Diperbarui: 15 Januari 2016   21:49 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Politik Seksual dalam Pornografi JAV

Di tahun 2012, kedua antropolog ini meluaskan cakupan penelitiannya ke masyarakat Taiwan. Sama halnya dengan di Hong Kong, pria Taiwan lebih memilih JAV daripada pornografi barat. Salah satu alasan yang sering diutarakan oleh responden adalah karena citra aktris perempuan di JAV dianggap lebih “real” oleh pria Taiwan sehingga lebih mudah diterima. Unsur “real” pada karakter aktris ini tidak lepas dari meleburnya antara hubungan seks dalam pornografi dengan hubungan seks dalam kenyataannya.

Dan inilah yang ditentang oleh perempuan Taiwan, mereka justru tidak suka dengan penggambaran hubungan seksual yang digambarkan oleh JAV. Di tahun 2014, Heung-wah Wong dan Hoi-yan Yau melakukan penelusuran mengenai tanggapan wanita di Taiwan dan menemukan adanya penolakan terhadap JAV.

Pada umumnya wanita Taiwan tidak menyukai pornografi karena dalam hubungan seksual yang digambarkan dalam pornografi manapun, para pemeran tidak tampak manusiawi, secara intuitif tidak terasa seperti hubungan seks sebenarnya. Namun jika disuruh memilih, mereka lebih memilih pornografi Amerika.

Salah satu jawaban responden menggambarkan opini tersebut, “Baik wanita maupun pria dalam pornografi barat tampak memperlakukan seks sebagai sebuah aktivitas fisik biasa seperti menari, sedangkan pada pornografi jepang tampak seperti suatu hal yang nyata, dan kenyataan itu membuat saya tidak nyaman karena wanita digambarkan sebagai sosok yang terbelakang dan tersiksa atau kesakitan dalam melakukan hubungan seksual.”


Penolakan terhadap JAV ini ditujukan kepada pasangan para wanita tersebut atau pria pada umumnya yang mengagungkan hingga mempersuasi pasangannya secara intensif untuk melakukan hubungan seks seperti digambarkan dalam JAV. Dengan kata lain, wanita Taiwan menolak JAV sebagaimana mereka menolak dominasi pria dalam hubungan seks.

 

*tulisan ini dirangkum dari berbagai publikasi ilmiah Heung-wah Wong dan Hoi-yan Yau pada tahun 2009-2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun