Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nekat Mudik, Meski Ekonomi Krisis

27 Maret 2025   09:49 Diperbarui: 27 Maret 2025   10:35 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik di tengah krisis membuktikan bahwa pulang bukan soal uang, tapi usaha dan cinta untuk keluarga (ilustrasi pinterest, Reza) 

Mudik bukan hanya soal uang atau kendaraan apa yang digunakan, tetapi tentang seberapa besar usaha seseorang untuk kembali ke tempat di mana hatinya berada.

Bagi banyak orang, pulang kampung bisa berarti menumpang bus mewah, naik kereta cepat, atau bahkan pesawat. Tapi bagi sebagian lainnya, pulang adalah tentang perjuangan---melawan keterbatasan, bertahan dari tantangan di jalan, dan tetap berusaha meski keadaan tidak berpihak.

Budi mungkin tak punya cukup uang untuk tiket pesawat atau kereta, tapi ia memiliki tekad. Dan itu cukup untuk membawanya pulang, bertemu ibunya, dan merasakan kembali suasana rumah yang dirindukan.

Di tengah krisis ekonomi, selalu ada cara untuk pulang, selama ada keinginan yang cukup kuat untuk itu. Karena sejauh apa pun kita pergi, hati kita akan selalu menemukan jalannya kembali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun