Mohon tunggu...
Satya Hedipuspita
Satya Hedipuspita Mohon Tunggu... -

Nama saya Satya, diambil dari bahasa Sanskrit yang berarti kebenaran. Kebenaran sejati bukan saya, tetapi saya mengikuti Dia yang adalah kebenaran sejati dan kehidupan sejati. Karena nama ini diberikan orang tua saya bagi saya, maka saya akan berjuang sebagai pewarta kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Doa Yesus pun Tidak Dikabulkan Allah

19 Februari 2016   07:40 Diperbarui: 19 Februari 2016   07:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita datang kepada Allah haruslah kita percaya bahwa Allah ada dan bahwa Ia berdaulat atas kehidupan semesta. Dengan pemahaman inilah maka, “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” dinaikkan. Dengan keyakinan bahwa Allah ada di sorga, dengan keyakinan bahwa nama Allah kudus, maka kita menundukkan diri dihadapanNya mengakui bahwa Dia, Allah, berdaulat atas semesta, baik di sorga tempatNya bersemayam, ataupun di bumi tempat kita, ciptaanNya tinggal. Ketika kita mengakui keberadaan ini maka kemauan dan keakuan kita bukanlah menjadi yang utama dalam kehidupan kita sendiri. Di dalam pemahaman ketertundukan inilah kita menghadap, kita menyampaikan segala pergumulan kita, kita memohon belas kasihNya pada kehidupan kita.

 

Kita berdoa

Dalam pengajaranNya tentang pokok anggur yang benar, Yesus mengatakan, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Bila kita masih memperhatikan doa sebagai permohonan kepada Allah, Yesus memberikan resep agar doa kita dikabulkan oleh Bapa. Resep ini berkaitan dengan relasi yang intim antara kita dengan Yesus, kita mengidentifikasi diri kita sebagai pengikut Kristus yang tetap tinggal di dalam Kristus dan menggumulkan firman Tuhan untuk dipraktekkan dalam kehidupan keseharian. Dari sini semakin ditegaskan bahwa doa tidak berfokus pada pemintaan dan pengabulan, tetapi lebih kepada relasi yang intim dengan Allah (rekan-rekan persekutuan mahasiswa Kristen selalu menyebutkan dengan istilah HPDA / HPDT – Hubungan Pribadi dengan Allah / Tuhan).

Sekali lagi, bila kita masih memperhatikan doa sebagai sebuah rangkaian permohonan maka kita perlu memperhatikan apa yang disampaikan oleh Yohanes, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat yang tersebar, “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.” Jelas dari sini bahwa doa-doa yang pasti dikabulkan adalah doa-doa yang adalah kehendak Allah, bukan doa-doa yang muncul dalam keinginan kedagingan kita.

Bila kita lebih lanjut menggumulkan, memang doa menjadi gerbang untuk memahami seberapa jauh orang yang berdoa mengenal dan berelasi dengan Allah. Hal ini karena memang doa dibangun oleh pemahaman akan Tuhan dan pemahaman akan diri sendiri. Kesadaran bahwa Tuhan adalah Allah yang mau dihampiri mendorong orang untuk berani menyampaikan apa yang ada dalam benak kita. Namun juga kenyataan akan dosa dan kelemahan manusia juga harus menjadi kesadaran diri kita bahwa kita tidak akan layak untuk menerima anugerah Allah.


Karena itu marilah kita tetap berdoa karena ada anugerah Allah yang tersedia bagi kita, dan anugerah Allah yang terbesar adalah AnakNya yang tunggal yang dikaruniakanNya bagi kita sehingga kita memiliki kehidupan yang kekal. Tetaplah berdoa dan mengucapsyukurlah senantiasa karena kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah, yaitu yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah, untuk kemuliaanNya. Soli Deo Gloria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun