Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cukup Pahinggar Saja! Saatnya Kenali dan Tangani Depresi Sejak Dini

22 Maret 2017   09:43 Diperbarui: 22 Maret 2017   18:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

– Pola tidur yang tidak beraturan

Seperti yang dituturkan oleh A.Cook, MD., -profesor psikiatri dari University of California- depresi memengaruhi produksi hormon Norepinephrine; hormon pemicu insomnia yang diproduksi di kelenjar adrenal. Singkatnya, semakin berat depresi yang diderita seseorang, maka semakin besar pula jumlah hormon Norepinephrine yang diproduksi. Alhasil, penderita depresi akan kesulitan untuk tidur nyenyak; atau bahkan untuk tidur sama sekali.

– Sering sakit kepala, perut, atau punggung

Jarang yang mengetahui bahwa depresi serta stres berlebih dapat membuat otot tubuh tegang dan terus-menerus dalam keadaan kontraksi. Fakta ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Norman Sussman, MD., seorang profesor psikiatri di NYU Langone Medical Center. Norman lebih lanjut mengemukakan bahwa otot tubuh yang tegang dapat meningkatkan risiko seseorang merasakan sakit di beberapa area tubuh, seperti kepala, perut, dan punggung.

– Disfungsi seksual

Gejala fisik lainnya yang dapat ditemukan pada penderita depresi adalah disfungsi atau penurunan hasrat seksual. Banyak ahli mengaitkan kondisi ini dengan efek dari konsumsi obat anti-depresan yang dikonsumsi oleh penderita demi mengurangi stres serta cemas yang dirasa.


2. Gejala psikis :

– Emosi yang tidak stabil

Pada penderita depresi, tingginya tekanan yang dirasa dapat membuat saraf-saraf di otak tegang. Hal inilah yang menyebabkan mereka sukar untuk membedakan berbagai macam spektrum emosi, mulai dari sedih, marah, hingga bahagia. Tidak heran jika kemudian para penderita depresi cenderung menunjukkan kondisi emosi yang tidak stabil.

– Sering merasa gelisah dan cemas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa depresi dapat memicu produksi hormon Norepinephrine yang membuat seseorang terus terjaga di malam hari. Usut punya usut, hal inilah yang kemudian membuat penderita depresi lebih rawan merasakan gelisah serta cemas berlebih karena otak terus bekerja demi mengolah semua informasi serta perasaan yang dipendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun