Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Kita Pergi Kelak

6 Juni 2021   00:16 Diperbarui: 6 Juni 2021   15:08 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau pergi lebih awal.
Aku kesal pada diriku yang (ternyata) bisa melupakanmu.
Aku jengkel pada diriku yang (bisa) tak ingat banyak kisah yang pernah kita bagi.
Aku marah pada diriku yang mampu melewati hari tanpamu.
Aku melihat diriku dan menyalahkannya..
..atas melenyapnya rindu terhadapmu.
Tergeruskah indraku atas hidupmu?

Jika kelak aku pergi,
Apakah orang akan melupakanku?
Apakah indra ingatan mereka tergerus atas hidupku?

Ketika kita pergi kelak,
Akankah semua hal tentang kita lenyap tanpa bekas?
Akankah ada yang terus mengingat kita?
Akankah kenangan tentang kita sesekali muncul ketika mereka tanpa sengaja mengingat kita?
Ataukah, segala yang tadinya tiada dan menjadi ada akan kembali ke ketiadaan?
***

Catatan dari kotaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun