Pria itu memasuki kedai kopi ini.
Derit pintu yang membuka ke arah dalam, segera memenuhi ruang dengarku.
Mataku mengikuti sosoknya yang bergerak menjauhi pintu, menuju tempatnya biasa menikmati coffee latte kesukaannya.
Aku menjadi terbiasa melihatnya.
Mendatangi kedai kopi ini sembarang waktu hanya untuk melihatnya yang kedua kali.
Kali keempat melihatnya, aku mulai mengikuti ritme kunjungannya.
Maka, dari sekian banyak kunjungan..
..aku memilih lebih dulu datang.
Agar kulihat dia dengan leluasa.
Melihatnya berada radius pandangku,
      sungguh melegakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!