Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Notes for the Three Siblings, Catatan untuk Anak Perempuan Pertamaku (4)

10 November 2019   23:13 Diperbarui: 10 November 2019   23:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata banyak buku kepribadian yang pernah kubaca, di jagat ini terdapat 2 jenis kepribadian yang dominan, yaitu pribadi ekstrovert dan pribadi introvert. Pribadi dengan kecenderungan ekstrovert, lebih supel dan senang bergaul. Sebaliknya, introvert lebih diam. 

Dalam diam mereka, mereka lebih suka mengamati orang lain ketimbang memperhatikan diri sendiri. Lebih suka berbicara pada diri sendiri dibandingkan berbicara dengan orang lain. Mereka pengamat yang sangat baik.

 Davira adalah salah satunya. Aku rasa hal tersebut merupakan warisan genetik dari ibunya. Ibunya sangat suka membaca, cenderung diam dan adalah salah satu pengamat paling baik yang aku kenal.

Davira dikenalkan pada buku sejak kecil. Dongeng yang kerap diceritakan padanya di awal-awal kehidupannya adalah cerita rakyat yang pernah aku kenal. 

Setiap tiga bulan sekali, aku dan Sofia akan mengulangi kisah yang pernah kami ceritakan sebelumnya pada Davira. Awalnya, kami menceritakannya secara langsung. Namun, ketika Davira memasuki usia 1 tahun, kami menceritakan dongeng-dongeng tersebut dengan perantaraan buku.

Setiap kali salah satu kisah diceritakan pada Davira, wajah mungilnya tampak serius mendengarkan. Lama kelamaan Davira mulai menghafal nama-nama tokoh dan tempat, memperhatikan alur cerita dan tempat peristiwa terjadi dan membayangkan apakah mungkin si tokoh mengalami akhir kisah yang berbeda. Kemudian akan muncul pertanyaan di akhir cerita darinya.

Ketika aku menyelesaikan kisah Lutung Kasarung dan Purbasari, pertanyaan yang muncul darinya adalah, "Mengapa lutung lebih sabar merawat Purbasari?"

Ketika aku menyelesaikan kisah Timun Mas, pertanyaan yang muncul darinya,"Kenapa raksasa meminta kembali apa yang sudah diberikan?"

Ketika ibunya menyelesaikan kisah Batu Menangis, pertanyaan yang muncul darinya,"Apakah orang cantik biasanya malas-malasan?" Kemudian, dengan tegas mengungkapkan isi hatinya, "Kakak tidak mau malas. Kakak tidak mau jadi batu."

Ketika ibunya menyelesaikan kisah Bawang Putih dan Bawang Merah, pertanyaan darinya,"Mengapa Bawang Merah sangat jahat kepada Bawang Putih, padahal Bawang Putih tidak pernah berbuat jahat pada Bawang Merah?" "Bawang Putih dan Bawang Merah bersaudara, kan, bu?"

"Kakak ga akan jahat pada adik, bu. Kakak akan sayang mereka"

"Kakak..."

"Semoga kakak masih tetap mengingat dongeng dan kisah rakyat yang ayah dan ibu ceritakan dulu pada kakak. Kisah-kisah yang membuat kakak belajar bertanya. Kisah-kisah yang membuat kakak terlelap dalam pulas tidur kakak."

"Semoga kakak mengingat setiap hal yang menjadi nilai-nilai hidup orang Timur yang memiliki keragaman bijaksana. Welas asih, kerja keras, menghormati orang tua dan memiliki rasa keadilan."

"Tetaplah kritis, kak.. Kritis nan berwelas asih."

"Dan....cintailah selalu negerimu.. Sama seperti ayah dan ibu, yang  sangat mencintai negeri ini. Negeri yang memiliki nilai kearifan lokal yang sangat beragam dan berwarna, yang akan menolongmu untuk tetap membumi dan arif."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun