Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napas Seorang Penyitas Tindak Pidana Terorisme

7 September 2018   06:09 Diperbarui: 7 September 2018   06:43 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin itu yang dikatakan takdir, setiap orang boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan. Tidak ada yang pernah tahu, pagi -pagi memulai hari dengan senyum akan tetapi siang hari musibah datang tanpa diundang, dan ketika dasar badan terasa sakit dan melihat kabel di sekujur tubuh.

Bingung, kesal dan sedih itu yang dirasakan para korban tindak pidana terorisme Karena mereka menyadari bahwa hidup mereka berubah karena ledakan bom yang dialaminya. Banyak dari korban yang dirawat mendapatkan perawatan dari Donor Ataupun pemerintah atau biaya sendiri Untuk pemulihan.

Akan tetapi pemulihan fisik belum sepenuhnya memberikan pemulihan yang signifikan kepada batin, karena perubahan fisik dari yang dianggap sempurna menjadi tidak sempurna atau cacat. Selain itu ketidaksempurnaan tersebut juga membuat akses untuk bekerja menjadi kecil, stigma negatif serta membuat diri menjadi minder.

Sehingga mereka para korban penting Untuk dilindungi, diberikan akses serta dipastikan mendapatkan haknya. Undang-undang tindak pidana terorisme yang baru telah memastikan bahwa korban tindak pidana terorisme perlu mendapatkan akses kesehatan fisik dan mental serta uang kompensasi. 

Kemarin, ketika peresmian gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, negara pertama kali memberikan kompensasi kepada para korban atau yang mewakili dengan jumlah total 1,6 M rupiah. 

Akan tetapi pemberian kompensasi oleh negara tersebut, bukan berarti telah selesainya negara dari untuk dilindungi, diberikan haknya Karena mereka tetap Warga Indonesia . Negara juga penting Untuk memastikan kemandirian mereka lalu meningkatkan kepercayaan diri mereka serta memastikan mereka sama dengan yang lainnya tanpa mimpi bayang bayang penyerangan teroris.

Napas mereka terus berlanjut, saat ini mereka sudah mulai melupakan sesaat detik-detik itu akan tetapi tangan mereka terus ingin mengandeng bangsa Ini dan berjuang bagi bangsa ini agar tidak ada korban lagi yang jatuh karena tindak pidana terorisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun