Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Orang Indonesia Suka Berbicara dengan Sisipan Kata "Basically, Which Is, And Then"?

2 September 2018   15:33 Diperbarui: 2 September 2018   17:00 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saat ini fenomena orang Indonesia  menyisipkan kata yang berbahasa asing seperti "basically, which is, and then, literally dan lainnya" dalam omongan bahasa Indonesia sedang menjadi diskusi di dunia maya. Fenomena  tersebut menjadi perhatian masyarakat dan menimbulkan "pro dan kontra" oleh masyarakat net. 

Bagi masyarakat yang pro, pastilah ketika mendengar seseorang berkomunikasi dengan bahasa campuran seperti Indonesia dan Inggris atau menaruh bahasa sisipan pada omongan, memandang komunikasi tersebut biasanya saja. Tidak ada makna tambah sama sekali bagi orang yang menggunakan bahasa sisipan dalam komunikasi dengan bahasa Indonesia, demikian juga bagi lawan bicara nya.  

Akan tetap bagi kelompok masyarakat yang  kontra, pengunaan kata sisipan bahasa asing dalam komunikasi bahasa Indonesia mungkin dapat mencitrakan lawan bicaranya memiliki Iperilaku "sombong". Persepsi tersebut bisa saja lahir bagi lawan bicara yang menyisipkan dalam omongan bahasa Indonesia karena tidak ada faedahnya dan tidak menambah nilai. Malahan menyisipkan dalam bahasa asing dapat melahirkan perilaku buliying oleh lawan bicara kepada yang berbicara.

Masih ingatkah Kita tentang "cinta laura" artis cantik yang lahir dari keluarga campur ini kerap mengunakan kalimat yang dicampur-campur, itu adalah salah satu contoh, yang sadar atau tidak sadar Cinta Laura menjadi korban bulliying oleh masyarakat dan beberapa mitra kerjanya walau dikemas dalam bentuk becandaan. Padahal  Cinta Laura kesulitan dalam berbahasa Indonesia karena tumbuh kembang dia di Luar Negeri sehingga bahasa keseharian dia memang bahasa asing, 

Mari Kita coba mencari tahu, mengapasih harus menyisipkan bahasa asing dalam omongan bahasa Indonesia. Pertama kita cermati dari beberapa faktor seperti faktor dunia  Pendidikan dan faktor lingkungan.

Faktor pendidikan. Pendidikan di Indonesia bisa dikatakan agak sedikit komersil. Beberapa layanan Pendidikan  memberikan layanan pendidikan berbahasa asing dengan kurikulum dari negara lain. Fakta ini juga tidak dapat di abaikan dimana sejak anak kecil sudah disekolahkan disekolah yang berbahasa asing sehingga ketika mereka besar, dalam komunikasi bahasa Indonesia menyisipakan kalimat "which is" dan lainnya.

Faktor lain adalah latar belakang orang tua nya. Mungkin saja mereka memiliki orang tua yang ditugaskan di luar Negeri beberapa tahun sehingga mereka menggunakan bahasa asing sebagai bahasa sehari-hari. Ketika kembali ke Indonesia maka komunikasi menjadi campur-campur.

Faktor lain adalah faktor lingkungan, bagi beberapa orang menyisipkan bahasa asing dalam omongan bahasa Indonesia memberi nilai tambah bagi dirinya. 

Sedikit mengabaikan  faktor-faktor diatas, ada tiga hal penting yang perlu Kita sama-sama sadari dahulu dalam pengunaan bahasa Indonesia, tiga hal tersebut adalah :

1. Bahasa adalah ciri bangsa; bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari akan mencitrakan siapa Kita dan darimana Negara Kita. Sekali Kita berbicara dengan orang Malaysia saja maka mereka bisa tahu darimana kita berasal.

2. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu. Karena beragamnya bahasa daerah sehingga bahasa komunikasi untuk bisa semua lapisan komponen tanpa melihat kelas dan jabatan maka bahasa Indonesia inilah yang mengikatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun