Mohon tunggu...
nesa Ahmad
nesa Ahmad Mohon Tunggu... Editor - setiti bathi sembrono tuno

DO THE BEST

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pilu

16 September 2019   18:45 Diperbarui: 16 September 2019   18:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam kini telah hadir

Bersama angin berhembus

Begitu pula jiwa ini

Yang senantiasa ingin bersamamu

Dentingan jam tak henti melangkah

Hingga detik selalu mengiringi

Kini jiwaku bagai serpihan kertas

Terbang kemana saja angin membawanya

Singgah kemana saja ia inginkan

Kini kepergianmu membawa luka

Yang  entah sampai kapana luka ini akan sirna

Apakah sama seperti kertas yang tertiup angin??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun