Mohon tunggu...
Neny Silvana
Neny Silvana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Unik, ekspresif, menarik.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jejak Penaku, Bilakah Tuhan Jatuh Cinta

8 Agustus 2011   06:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:59 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BILAKAH TUHAN JATUH CINTA

Alhamdullilah, terbit buku ke duaku. Sebuah buku flash true story tentang kekuatan cinta dan keajaiban doa yang terkabul. Buku terbitan Hasfa Publishing ini, dijual secara komersil pada pertengahan Agustus 2011.

Buku yang diberi judul Bilakah Tuhan Jatuh Cinta ini adalah kumpulan kisah nyata dari 68 penulis berbakat yang memenangkan perlombaan pada sebuah evet Antologi Nasional di sebuah Facebook. Bagiku ini buku istimewa. Karena pada buku ini, tulisanku mendapatkan juara 1. Selain mendapatkan royalty atau potongan harga dalam penjualan buku, aku juga mendapatkan puluhan buku novel dan puisi dari terbitan Hasfa Publisher. Tentunya aku senang sekali menerimanya.

Sebentuk hati adalah ruang cinta yang tak bisa dimengerti selain dilakoni saja. Maka harus bersinergi dengan akal dan nafsu, sebagai unity triads of life. Ketika itu tercapai, saat itulah cinta bersemi. Jika sesaat saja begitu dahsyat. Apalagi setiap saat. Pikirkan saja sendiri, kalau kau mampu (merasakannya, menjadi lebih bijak)

Cinta adalah ungkapan, maka bahasa menjadi keterbatasan untuk melintas hingga menerabas batas. Sesaat iklas sudahlah mengungkap dan menangkap cinta untuk dilepasbebaskan lagi. Karena cinta itu dibebaskan, membebaskan.

Dalam dan dengan cinta, manusia jatuh cinta, mempertemukan. Maka simpul pertemuan itu harus dilepas agar cinta itu menjadi : menjadi adanya cinta, cinta se-ada-nya. Mungkin keberhasilan sinergi hati, akal, dan nafsu menjadi energi cinta, dan ketika bereaksi dalam interaksi waktu akan berubah menjadi cahaya dalam proses hidup, yang dibahasakan (dalam keterbatasannya) sebagai “cinta”. Cinta itu bisa menjadi begitu pelik. Maka lihatlah dengan sederhana, karena Tuhan pun sangat sedehana. Apalagi cinta-Nya.

Ya, dalam buku ini kita akan menemukan cinta. Tapi cinta dalam bahasa yang universal. Tidak hanya cinta antara pria dan wanita, juga cinta antara keluarga, sahabat, tempat dan yang lebih utama kebutuhan kita akan cintaNya. Semua cinta ditata dalam koridor aturanNya. Bagaimana cinta bisa hidup dan menghidupkan bahkan menjadi semacam keajaiban lewat doa dan usaha.

Cerita yang disuguhkan terasa hidup dan menyentuh. Mungkin karena berangkat dari kisah nyata. Juga ditulis dengan bahasa kalbu sehingga bisa menyentuh hati.

Dibagi dalam tiga tema bahasan, yaitu kekuatan cinta, kekuatan doa dan kekuatan cinta dan doa. Simak tulisan Ana Monica dalam kekuatan cinta. Bagaimana ia mempunyai pola pikir positif untuk menyembuhkan diri sendiri dari luka yang dialami. Dia tidak bermimpi. Dia melihat realita yang ada. Kata-katanya penuh permenungan. Dan kita akan siap mengiyakan. Saya yakin semua setuju akan apa yang ia ungkapkan. Salah satunya bahwa jika kita terluka, maka hanya kita saja yang bisa mengobatinya, bukan orang lain.

Dalam bahasan kekuatan doa, Sri Mulyaningsih bercerita tentang Keajaiban Itu di Tangan-Nya. Kemustahilan bagi manusia bukanlah juga kemustahilan bagi Tuhan. Ia divonis mengidap penyakit hipertiroid. Bila hamil resikonya sangat tinggi. Anak yang lahir kelak akan mempunyai keterbelakangan mental, idiot, cebol atau cacat fisik. Tetapi dia punya senjata, yaitu doa. Doa itu dilantumkan siang dan malam tanpa putusnya. Pada akhirnya keajaiban datang. Ia mampu melahirkan anak yang normal.

Masih banyak cerita-cerita inspiratif yang mengharukan. Dalam beberapa cerita kadang membuat menitikkan air mata. Ada perasaan senasib saat para penulis berkisah tentang kehidupan yang sama. Ada juga perasaan lega, karena ternyata yang diberi cobaan bukan kita saja. Bahkan ada yang jauh lebih berat dari kita. Kadang semangat mereka tanpa terasa mempengaruhi kita. Semangat untuk berusaha dan berdoa. Manusiawinya manusia terungkap lewat cinta dan juga doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun