Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sepintas tentang Bahasa Kupang, NTT

5 Januari 2022   19:58 Diperbarui: 8 Januari 2022   13:31 22568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Dokumen pribadi

Bahasa Melayu Kupang merupakan salah satu dari sekian bahasa Melayu Indonesia Timur. Bahasa Melayu Indonesia Timur merupakan bahasa perdagangan yang digunakan oleh pedagang-pedagang Melayu di dunia perdagangan rempah-rempah di wilayah Indonesia Timur pada zaman dahulu.

Pada zaman itulah persaingan perdagangan semakin masif antara pedagang-pedagang Melayu, Tiongkok dan Eropa. Maka bahasa Melayu Indonesia Timur yang merupakan bahasa perdagangan pada waktu itu justru perlahan-lahan berasimilasi dengan bahasa asli para pedagang baik dari Tiongkok maupun Eropa.

Secara khusus untuk Bahasa Melayu Kupang atau yang akrab disebut Bahasa Kupang lebih banyak berasimilasi dengan menyerap beberapa kata dari bahasa Portugis dan bahasa Belanda. Karena pada zaman itu, Pulau Timor diperebutkan oleh Portugis yang datang pada abad ke-15 dengan Belanda yang datang pada abad ke-16.

Perebutan ini ditandai dengan beberapa perjanjian di Lisboa seperti Perjanjian di tahun 1859, tahun 1893 yang kemudian persetujuan terakhir tercapai pada tahun 1916 dimana Timor Timur merupakan Timor Portugis (Timor Leste) dan Timor Barat merupakan Timor Belanda (Indonesia).

Terlepas dari perebutan kekuasaan ini, kedudukan Portugis dan Belanda di Timor selama beberapa abad mempengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat di Pulau Timor tak terkecuali bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa perdagangan pada waktu itu.

Selain itu, beberapa kata merupakan singkatan dari bahasa Indonesia yang sebenarnya.

Kata- kata yang diserap dan disingkat hanya digunakan untuk komunikasi lisan. Istilah orang Kupang bilang bahasa pasar, bahasa yang tidak memiliki standar ortografi/tulisan yang pernah disahkan.

Tetapi, bahasa yang dituturkan setiap hari adalah bahasa Kupang, bahkan saat ini digunakan dalam pidato-pidato formal karena dianggap lebih familiar atau lebih friendly dengan audiens.

Inilah Kosakata Bahasa Kupang yang Diserap dari Portugis

  • Marungga dalam bahasa Portugis moringa yang berarti kelor.
  • Faneti dalam bahasa Portugis alfinete yang berarti peniti.
  • Sarampa dalam bahasa Portugis sarampo yang berarti campak.
  • Sombar dalam bahasa Portugis sombra yang berarti naungan.
  • Kunyadu atau nyadu dalam dari bahasa Portugis cunhado yang berarti ipar laki-laki.

Baca contoh lain: Inilah Kosakata Bahasa Kupang yang Diserap dari Portugis

Inilah Kosakata Bahasa Kupang yang Diserap dari Walanda

  • Sonde/son dalam bahasa Belanda zonder yang berarti tanpa tetapi penggunaan dalam bahasa Kupang berarti tidak.
  • Kaneker dalam bahasa Belanda kniker berarti kelereng.
  • Kardus/gardus dalam bahasa Belanda kartonnen doos yang berarti dus.
  • Faluit dalam bahasa Belanda fluit yang berarti siul.
  • Kakarlak dalam bahasa Belanda kakkerlak yang berarti kecoa.
  • Hamar dalam bahasa Belanda hammer yang berarti palu.

Baca contoh lain: Inilah Kosakata Bahasa Kupang yang Diserap dari Walanda

***
Beta adalah kata ganti orang pertama tunggal yang dalam bahasa Indonesia berarti aku atau saya. Beta merupakan kata yang diserap dari pedagang-pedagang Melayu, buktinya ditemukan dalam cerita-cerita klasik Melayu Kuno. Beta tak hanya digunakan dalam Bahasa Kupang tetapi juga Melayu Maluku.

Beta dalam pengucapan bahasa Kupang pada saat ini seringkali berubah-ubah menjadi bet atau be (b).

Di zaman now, muncul lagi ana dari bahasa Arab yang paling banyak digunakan oleh kalangan generasi Z (pascamilenial). Ana merupakan kata ganti orang pertama selain beta.

***

Kitong adalah kata ganti orang pertama jamak yang dalam bahasa Indonesia berarti kita orang. Kitong adalah singkatan dari kita orang. Sama seperti beta, dalam perkembangan zaman, pengucapanya berubah menjadi ketong dan katong.

Akan tetapi, beberapa orang mengatakan bahwa sebelum itu, kalangan baby boomers di Kupang lebih banyak menggunakan betong, batong, botong yang merupakan singkatan dari beta orang yang bermakna jamak.

***

Dorang adalah kata ganti orang ketiga jamak yang dalam bahasa Indonesia berarti mereka. Dorang merupakan singkatan dari dia orang. Tetapi, dalam perkembangannya berubah menjadi dong yang masih memiliki arti yang sama.

***

Lu dalam Bahasa Kupang adalah kata ganti orang kedua tunggal yang dalam bahasa Indonesia berarti kau. Menurut cerita, lu merupakan serapan kata dari para pedagang Tiongkok yang datang ke Pulau Timor sejak abad ke-14. Lu dalam budaya orang Kupang adalah kata ganti yang sangat kasar jika ditujukan kepada orang yang dituakan secara usia maupun status sosial. Kata lu selalu identik dengan tidak ada respect atau rasa hormat.

Catatan: untuk mempelajari bahasa Kupang lebih dalam, kunjungi BAOMONG KUPANG.

Referensi: 

1. Bahasa Melayu Kupang

2. Jalur Rempah Nusantara: Interaksi Budaya, Ekonomi, Politik dan Agama

3. BAHASA KUPANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun