Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Inikah Alasan Lapisan Ozon Pulih Lebih Cepat?

4 April 2020   11:31 Diperbarui: 21 April 2022   23:21 4672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persebaran data polusi udara negara-negara di dunia berdasarkan data PM2.5 AirVisual Quality
Persebaran data polusi udara negara-negara di dunia berdasarkan data PM2.5 AirVisual Quality
Selain itu, senyawa Methan yang berasal dari industri, pertanian dan pembakaran biomassa, pengeboran transmisi, penimbunan limbah dan penambangan batubara juga turut berkontribusi dalam pemanasan global karena dapat hidup selama 10 tahun di lapisan atmosfer.

Senyawa Nitrogen juga disebut sebagai salah satu gas rumah kaca yang memiliki dampak negatif terhadap perubahan lapisan ozon.

Pemakaian bahan bakar pada kendaraan, pemakaian pupuk nitrogen menyumbang terjadinya pencemaran udara, pada akhirnya terjadi penumpukan emisi ini di atmosfer karena masa hidup dari nitrogen sangat panjang yaitu sekitar 150 tahun di atmosfer.

Akan tetapi, dampak negatif yang disebabkan oleh karbondioksida, senyawa methan dan Nitrogen disebut tak sebesar Chloro Floro Carbon (CFC). Menurut beberapa penelitian, sejak diproduksi CFC telah terjadi peningkatan emisi CFC ke atmosfer secara drastis. Terhitung jumlah emisi CFC pada tahun 1931 sebesar 100 ton melaju begitu cepat dan mencapai 650 ton pada tahun 1985.

CFC yang berasal dari bahan pendingin pada AC, dry clean dan sejenisnya akan melepaskan khlorine karena terkena sinar matahari.

Selanjutnya, khlorin bereaksi dengan ozon membentuk khlorine monoksida (CLO) dan oksigen. Tetapi CLO akan terurai lagi melepaskan klhorine, selanjutnya khlorin bereaksi dengan ozon lagi sehingga proses penguraian ozon terjadi berulang sampai lebih dari 10.000 kali.

Jika hal ini terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin suatu saat bumi kehilangan ozon dalam jumlah yang tidak sedikit. Fenomena ini sangat membahayakan kehidupan makhluk hidup di bumi.

Para ahli mengatakan bahwa akan terjadi peningkatan penderita kanker kulit dan katarak secara drastis bahkan akan mengurangi populasi hewan dan merusak tumbuh-tumbuhan karena perubahan iklim.

Untuk mengatasi hal ini, negara-negara di dunia dibawah PBB sepakat dan membuat sebuah traktat internasional yang dirancang secara khusus untuk melindungi lapisan ozon dengan meniadakan penggunaan mesin pendingin yang menggunakan CFC 11, 12, 113, 114 dan CFC 115 serta produksi zat sejenis yang menghasilkan khlorin dalam jumlah besar.

Traktat yang ditandatangani pada 16 September 1987 oleh 46 negara dan berlaku sejak 1 Januari 1989 ini disebut dengan Protokol Montreal. Dengan adanya Protokol Montreal ini, negara-negara industri sepakat untuk mengurangi produksi gas-gas rumah kaca.

Berdasarkan laporan Green Peace pada tahun 2019, China menunjukkan diri sebagai salah satu negara yang patuh pada Protokol Montreal. Konsentrasi rata-rata PM2.5 di kota-kota di China turun 12% dari 2017 hingga 2018. Beijing yang disebut sebagai dengan polusi udara terburuk selama ini menempati peringkat sebagai kota ke-122 yang paling tercemar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun