Dua lembaga survei mendapatkan hasil yang mirip, menempatkan Prabowo Subianto sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik. Mengapa?
Saat Prabowo Subianto dengan balutan baju putih menuju istana, banyak pro-kontra bermunculan dari berbagai kalangan. Termasuk saya sendiri menyesali keputusan Prabowo merapat ke pemerintah yang notabenenya adalah oposisi. Akan tetapi, saat itu masih ada waktu harapan untuk melihat kenyataan itu tidak terjadi.
Harapan itu pupus setelah Jokowi mengumumkan Kabinet Indonesia Maju. Nama Prabowo Subianto muncul sebagai Menteri Pertahanan bersama Edy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dari kubu oposisi.
Meski demikian, kenyataan itu harus diterima sambil menunggu janji rekonsiliasi (memajukan Indonesia) terealisasi. Tentunya, sebagian masyarakat Indonesia terpaksa percaya bahwa penetapan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan atas dasar kapabilitas Prabowo yang sangat mumpuni di bidang pertahanan.
Lagipula, isu pertahanan negara menjadi salah satu senjata kuat paslon Prabowo-Sandi untuk melemahkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam kontestasi Pilpres 2019 kemarin.
Setelah bekerja beberapa bulan melewati beberapa kritik demi kritik, secara mengejutkan Alvara Research Center dalam surveinya menyebut Prabowo sebagai salah satu dari 10 menteri paling top sejauh ini.
Survei yang identik dilakukan oleh Indobarometer. Hasilnya menempatkan anak mantu Presiden Soeharto ini sebagai menteri terpopuler di kalangan masyarakat.
Populernya Prabowo di kalangan masyarakat Indonesia adalah sesuatu yang lazim. Tiga kali bertarung dalam Pemilihan Presiden Indonesia adalah bukti bahwa banyak masyarakat Indonesia mengenal Prabowo.
Akan tetapi, survei nasional yang dilakukan oleh Indobarometer selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden ini bukan hanya menyebut Prabowo sebagai menteri terpopuler tetapi juga menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra ini menjadi menteri dengan kinerja terbaik.
Lalu, apa yang membuat Prabowo menempati posisi tersebut?Â