Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masa Depan Sepak Bola Indonesia Pasca-Kontroversi Kongres PSSI

3 November 2019   00:29 Diperbarui: 16 Januari 2023   06:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(BolaSport.com/Segaf Abdullah) 

Kondisi ini pula menciptakan persaingan ketat dalam perebutan kursi ketua PSSI. Sebanyak 11 orang yang maju sebagai calon ketua PSSI periode 2019-2023. Diantaranya adalah Arif Wicaksono, Aven Hinelo, Bernhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, La Nyalla Mattalitti, Mochamad Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa dan Yesayas Oktavianus.

Kesebelas orang ini diharapkan membawa perubahan dalam tubuh PSSI untuk memajukan sepakbola Indonesia jika terpilih sebagai ketua umum PSSI. Masalah serius yang perlu diselesaikan adalah Supporter, Pengaturan Skor, Transparansi anggaran dan pengaturan jadwal yang masih amburadul.

Screenshot Postingan Salah Satu Calon Ketua PSSI, Farry Francis | Akun Facebook Farry Francis
Screenshot Postingan Salah Satu Calon Ketua PSSI, Farry Francis | Akun Facebook Farry Francis
Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Sabtu (2/11/2019) di hotel Shangrila telah menghasilkan putusan soal Ketua Umum PSSI yang baru yaitu Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.

Namun, kongres yang menentukan masa depan sepakbola Indonesia menimbulkan kontroversi. Sebanyak enam calon ketua PSSI memilih mengundurkan diri dan keluar dari kongres yaitu Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas.

Dilansir dari kompas.com, enam lainnya mundur pada pertengahan berjalannya kongres PSSI karena diusir. Menurut calon ketua PSSI Vijaya Fitriyasa, pengusiran dirinya dan kelima caketum PSSI lainnya diawali saat mereka menyampaikan interupsi dan ingin menyampaikannya langsung ke FIFA.

Adapun keberatan yang hendak diajukan oleh ke-enam calon yang diusir adalah pembatalan debat antarcalon oleh PSSI, ketidakjelasan pemilik suara (voters) dan tidak ada pemberitahuan apapun terkait tata cara pemilihan ketua umum PSSI kepada para calon ketua umum.

"Kita-kita maju ke depan dan Pak Fary ingin menyampaikan keberatannya ke FIFA. Tetapi, dihalang-halangi security," kata Vijaya.

Dalam akun facebooknya, Farry Francis menyebut kongres luar biasa PSSI yang telah berlangsung adalah kongres yang paling lucu dan aneh.

Ketidakpuasan Vijaya, Farry Francis dan beberapa calon lainnya mendapatkan dukungan dari beberapa supporter dengan melakukan aksi demo untuk memboikot PSSI.

"Boikot PSSI. Disanksi FIFA pun tidak apa-apa. Kami mendukung PSSI baru untuk perubahan. Di sini sudah jelas pahlawan sebenarnya. Siapa yang ingin ada perubahan di tubuh PSSI," tutur seorang suporter saat berdemo.

Jujur, saya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah, saya tidak tahu mekanisme yang benar dalam kongres. Namun, saya juga harus jujur bahwa jika tak ada api, tak mungkin ada asap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun