Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hanif Dhakiri, Plt Menpora yang Menggantikan Posisi Imam Nahrawi

20 September 2019   21:38 Diperbarui: 20 September 2019   21:49 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka korupsi dana hibah dari KONI oleh KPK memaksa Imam Nahrawi mengundurkan diri dari Kemenpora. Pasca pengunduran diri Imam Nahrawi dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Jokowi menunjuk Hanif Dhakiri jadi Pelaksana Tugas (Plt) Menpora.

"Presiden sudah menandatangani keppres pemberhentian Imam Nahrawi dan sudah menandatangani keppres pengangkatan Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Bogor, Jumat (20/9/2019).

Siapakah Hanif Dhakiri?

Hanif Dhakiri merupakan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga rekan separtai Imam. Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Tengah khususnya wilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang.

Pria kelahiran lahir di Semarang ini pernah mengenyam studi di SMA Al-Muayyad, yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al Muayyad Solo. Kemudian ia melanjutkan studi sarjana ei perguruan tinggi IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah. Setelah lulus, Hanif melanjutkan studi S-2 di Jurusan Ilmu Politik Universitas Nasional.

Aktivis Organisasi

Hanif Dhakiri dikenal sebagai salah satu aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat ia masih mengenyam studi sarjana. Ia pernah menjadi ketua PMII Komisariat IAIN Salatiga selama satu periode (1991-1992) yang akhirnya mengantarkan dirinya menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang PMII dan menyelesaikan karir organisasinya di PMII dengan status sebagai Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Tengah pada tahun 1995-1996.

Karena itu, Hanif pun dikenal sebagai aktivis yang sangat kritis dan sering mengorganisir beberapa demonstrasi untuk melawan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak adil terutama pemerintahan orde baru.

Meski karirnya di PMII semasa kuliah berakhir, naluri berorganisasinya tak mati. Ia menjadi pengurus besar PMII hingga tahun 2000. Ia pun pernah menjadi Komite Pengarah, Nadwah Dirasah Islam dan Kemasyarakatan (NADIKA, Lembaga Studi Islam dan Masyarakat), Jawa Tengah pada tahun 1996.

Karena kritis dan sering membela kepentingan rakyat, Hanif merintis beberapa organisasi antara lain  Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Tengah, Komite Anti Diskriminasi Indonesia (KADI), Jakarta dan Monopoli Watch.

Berkat pengalamannya tersebut, ia pernah dipercaya menjadi Dewan Pembina Yayasan Inspirasi Desa Nusantara (IdeNU) selama satu periode dari tahun 2014-2019.

Menjelma sebagai Politisi

Mustahil jika seorang aktivis tidak tertarik dengan dunia politik. Hanif salah satunya. Tahun 1998 yang merupakan momentum kebebasan demokrasi di Indonesia, Partai Kebangkitan Bangsa lahir dari tangan para ulama seperti Kiai Ma'ruf dan Gus Dur.

Hanif pun memutuskan untuk bergabung sebagai anggota partai PKB generasi pertama. Setelah pemilu 2004, pada tahun 2005, Hanif menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PKB selama satu periode, masa bakti 2005-2010 sambil menjalankan tugas sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda PKB.

Di tahun 2009, Hanif resmi lolos menjadi anggota legislatif DPR RI yang kemudian bertugas di Komisi X DPR RI yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan. 

Pada pemilu legislatif 2014, dia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI pada masa periode 2014-2019 dengan meraih suara sebanyak 95.625 di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah X dari PKB.

Di saat yang sama Hanif terpilih lagi menjadi Sekjen DPP PKB pada tahun 2014 hingga saat ini. Namun, dalam jabatannya itu, ia dipercaya mengurus Kementrian Ketenagakerjaan karena telah memiliki pengalaman satu tahun yang cukup sebagai staf Kementrian Ketenagakerjaan di zaman Susilo Bambang Yudhoyono.l

Terlepas dari karir politiknya, suami dari Marifah Hanif Dhakiri ini merupakan seorang penulis. Ia aktif menulis beberapa buku, artikel, puisi dan teater.

Pada tahun 1993, ia pernah menjadi kontributor Puisi untuk Antologi Puisi, Suara Sebrang Sini (Solo; Forum Solidaritas Tungku Artist). Namun, satu tahun sebelumnya ia mulai menuliskan naskah teater dan berhasil menuliskan 7 naskah teater pada tahun 1996.

Akan tetapi, ia lebih banyak menulis buku dan artikel politik seperti Menjadi Politisi Manajer yang diterbitkan pada tahun 2001, Pedoman Berpolitik Warga NU, Kiai Kampung dan Demokrasi Lokal dan lain sebagainya.

Hal yang paling menarik adalah ia mampu menciptakan lagu. Ia sempat menelurkan album musik berjudul "The Drizzle: Traces of a Broken Heart" yang ditujukan untuk merayakan pesta demokrasi Pemilu 2014. Album yang berisi 11 lagu ini dimaksudkan untuk mengajak kalangan muda agar tidak golput.

"Musik ini diharapkan bisa mengajak pemilih pemula tidak lagi anti partai, dan tidak selalu menganggap Parpol (partai politik) itu kotor. Politik itu indah, fun dan menarik, jika politik itu kotor musik bisa membasuhnya biar bersih," ujarnya.

Kini, ia dipercaya sebagai Plt Menpora. Pengalamannya di Komisi X yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan menjadi daya tarik Jokowi untuk menunjuknya sebagai pejabat sementara.

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun