Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Super Hero" Habibie yang Kita Kenal

11 September 2019   23:37 Diperbarui: 27 September 2019   06:39 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie| Kompas

Di zaman Soeharto, ketika berbicara tentang demokrasi, pertanyaan yang akan muncul adalah apa itu demokrasi? Ya, Indonesia yang merupakan negara demokrasi dibawah kepemimpinan Soeharto tidak mengenal yang namanya demokrasi.

Pada tahun 1971, pemilu dimenangkan mutlak oleh Golkar. Soeharto menggerakkan seluruh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) berserta seluruh jaringannya, termasuk pegawai negeri sipil, dan juga persatuan guru diharuskan memilih Golkar.

Selain itu, orang-orang yang merupakan aktivis prodemokrasi tahun 1997-1998 hilang tak tahu arah ditangan Petrus. Kasus itu masih membekas sebagai salah satu pelanggaran HAM terberat dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Keempat, Dilarang mengkritik pemerintah.

Meski tidak ada undang-undang yang melarang kritikan dari masyarakat terhadap pemerintah, di zaman orde baru tidak ada yang berani mengkritik pemerintah secara sembarangan.

Salah satu kisah yang menjelaskan tentang hal tersebut. Udin, seorang wartawan harian Bernas Yogyakarta yang seringkali menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah orde baru dan militer harus tewas akibat penganiayaan dari orang yang tak dikenal.

Sri Bintang Pemungkas, salah satu orator hebat di zaman orde baru termasuk narapidana yang dituduh melakukan makar padahal apa yang dilakukan Sri Bintang Pemungkas adalah bentuk dari ekspresi demokrasi.

Sri Bintang Pemungkas membentuk Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI) pada Mei 1996 yang memicu amarah Soeharto dan menjebloskan ke dalam penjara pada bulan Mei 1997.

Bukan Hanya Udin dan Sri, Muchtar Pakpahan adalah salah satu narapidana yang dituduh melakukan kericuhan di Medan padahal Muchtar yang dikenal sebagai aktivis organisasi yang memimpin para buruh dan menyuarakan hak-hak mereka.

Kepemimpinan Soeharto yang sangat otoriter membuat masyarakat bisu, takut dan gentar berekspresi.

Kelima, Kasus korupsi merajalela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun