Â
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama setelah mengakhiri masa tahanannya di penjara, ia tidak ingin kembali ke dunia politik. Akan tetapi untuk tetap berkarya, Ahok akan segera memiliki program Televisi. Hal tersebut diceritakan melalui unggahan video di akun YouTube-nya.
Rencananya, dalam acara tersebut berisi sekitar 8 atau 12 segmen yang berfokus pada pembahasan isu-isu terkini dan yang terutama adalah stand up comedi. Acara tersebut rencananya ditayangkan melalui Metro TV.
"Saya mau bikin show di Metro TV, show-nya isinya apa? Saya lupa ada 8 atau 12 segmen. Tapi intinya adalah yang pertama adalah stand up comedy," kata Basuki atau Ahok melalui video yang dia unggah pada Minggu (21/7/2019).
Ahok berencana memberi nama untuk semua segmen tersebut dengan singkatan BTP sesuai dengan singkatan dari nama lengkapnya, Basuki Tjahaja Purnama.
Misalnya salah satu segmen yang berisi tentang komedi akan diberi nama Bicara Tanpa Mikir dengan menggandeng Tretan Muslim, Coki Pardede, Joshua Suherman, dan beberapa komika lainnya.
Selain itu, terdapat segmen yang membahas isu-isu terkini diberi nama Berita Terkini Populer dengan menghadirkan beberapa pakar terkait isu yang akan dibahas.
Menarik, Pria asal Belitung Timur ini sudah membentuk sebuah band waktu di Rutan Mako Brimob dengan nama Band Teman Penjara. Band tersebut disiapkan untuk mengisi acara tersebut.
Keputusan Ahok membuat program TV ini bukan baru terencana ketika ia dipenjara atau setelah keluar dari penjara. Penulis ingat betul, Ahok pernah ditanya pekerjaan apa yang ia kerjakan jika ia tidak lagi menjadi pejabat? Ia hanya ingin ingin menjadi komedian.
Pertama kali yang ia pikirkan adalah membuat sebuah program TV yang diberi nama Ahok Show setelah kekalahan dirinya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.
"Aku tertarik bisnis. Bisnis acara Ahok Show, lumayan kayaknya," Kata Ahok.
Ahok dan Djarot pernah menerima tantangan Rosianna Silalahi dan menampilkan stand up comedy dalam program acara Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta di Kompas TV.
Selain itu, walaupun terkenal dengan ketegasan dan marah-marahnya, Ahok seringkali membuat masyarakat Jakarta tertawa terbahak-bahak melalui sambutan-sambutannya.
Sepertinya, Ahok benar-benar menyukai stand up comedy sehingga niatnya tidak dapat dihalangi oleh siapapun.
Bahkan, pada tahun 2016 ketika ia bersama Djarot kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, ia menawarkan diri untuk stand up comedy demi mendapatkan uang kampanye.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak memiliki uang untuk melakukan kampanye. Oleh karena itu, stand up comedy merupakan salah satu cara mereka mendapatkan uang.
"Malah saya mau dapat duit jadi pembicara, stand up comedy lumayan, cerita ekonomi aku bisa, cerita keluarga aku bisa, nanti siang tes nih ada yang undang saya. Jadi pembicara di acara bisnis mas apa," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (30/9/16).
Karena menyukai comedi, rupanya Ahok mengikuti dengan benar perjalanan dan gaya khas comedian asal Amerika, Jimmy Fallon.
Mantan anggota DPR RI ini berencana menggunakan jas agar terlihat keren seperti Jimmy Fallon.
"Pernah lihat talk show-nya Jimmy Fallon? Pakai jas begitu, ya biar agak kerenan sedikit lah. Lagi coba ngurusin badan ini supaya enggak buncit," kelakar BTP.
Perlu diketahui, Jimmy Fallon dikenal oleh masyarakat luas dalam acara "The Tonight Show Starring Jimmy Fallon".
Dengan tampilan jas dan dasi yang begitu rapi dan kelihatan manis, Jimmy memiliki salah satu keunikan yaitu bisa menahan tawa, bagi mereka yang mengikuti dengan benar acaranya Jimmy, ia pasti sepakat bahwa mungkin salah satu hal terlucu yang pernah ia lihat.
Dengan semua ekspresi fisik tambahan yang ditambahkan yaitu melemparkan kepalanya ke belakang, bertepuk tangan, menyembunyikan wajahnya, hampir jatuh dari kursinya dan lain sebagainya merupakan hal-hal yang lucu.
Dan itu adalah bagian dari cara ia menampilkan tawanya. Dia juga tidak malu menertawakan dirinya sendiri dan itu mempesona.
Selain gaya pakaiannya, Apakah karakter Jimmy Fallon pun akan ditiru oleh Ahok? Mari kita menyimak.
Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima.
