"Hahaha...!" aku terpingkal-pingkal melihat anak ayam yang ketakutan mendengar suara batuk paksu.
Tak dinyana, mereka kembali ketakutan mendengar tawaku. Mereka menciap dengan ribut dan kembali berlarian dengan panik
Mereka kemudian berkumpul di pojokan kanan, dengan napas ngos-ngosan karena takut.
"Waduh! Mereka takut suara batukmu, Beh!" ujarku dengan suara pelan.
"Tetapi, lebih takut lagi mendengar suara ketawamu!" paksu tertawa geli.
Kini aku tak berani tertawa keras, takut mereka akan soak dan trauma.
Ternyata ayam birma yang terkenal galak sebagai petarung, takluk dengan suara tertawaku.
Hahahaha