Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bertemu Sahabat

21 Februari 2023   13:20 Diperbarui: 21 Februari 2023   13:23 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Azan ashar berkumandang, Sugi pun bersiap untuk ke masjid.

"Salat dulu di sini dulu, toh?" tanya Sugi kepada tamunya.

Tamunya adalah suami istri teman lama, yang tetiba datang. Dulu mereka satu sekolah saat SMA, dan setelah keluar SMA, mereka tak pernah berjumpa.

Tetapi berkat grup WA dan facebook, mereka bisa dipertemukan. Tentu saja, mereka bisa leluasa temu kangen.

Lama sekali mereka melepas rindu, dan mengenang masa lalu.

Ardi  ternyata berjodoh dengan Ningsih, teman sekelas mereka, dan telah sukses menjadi pengusaha. Terlihat, mobilnya pun  keluaran terbaru.

 Kabarnya, rumah mereka bagai istana.

"Nanti salatnya di sana saja!" ujar Andi sambil berdiri," Ada kolega yang menunggu di restoran deket sini!"

"O. begitu. Semoga selamat, ya!" Sugi melepas teman dengan berat hati. Ingin rasanya dia menjgajak temannya ke masjid, yang tak begitu jauh dari rumahnya.

Andi dan Ningsih berpamitan, setelah berpelukan erat. Sesuatu berdesir di hati Sugi, entah apa, dan  dia merasa risau karenanya.

Kepergian mereka diantar sampai pagar oleh Sugi dan istrinya. Saat mobil Ardi tak lagi kelihatan, Sugi cepat-cepat menuju masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun