Mohon tunggu...
NENI RATNA YULIANI
NENI RATNA YULIANI Mohon Tunggu... Administrasi - Membaca Dan Menulis Adalah Dua Sejoli

Saya, seorang ibu rumah tangga biasa yang juga seorang ibu bekerja, yang suka banyak hal untuk dikerjakan. Saya suka menulis, meskipun hanya sebatas untuk disimpan sendiri sebagai catatan pribadi atau bisa disebut sebagai diary sehari-hari saya. Saya suka membaca, apa saja. Dari mulai novel, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Menyanyi pun saya suka, tapi hanya sebatas menyanyi di rumah, tidak untuk tampil di depan umum. Memasak pun saya suka, tapi juga sebatas untuk makanan biasa yang tidak memerlukan perlengkapan lengkap. Yang paling terkini yang masih saya lakukan adalah berkebun, menanam dan merawat tanaman hias. Saya juga senang bermedsos. Saya punya akun Facebook, Instagram, Twitter, dan bahkan punya channel Youtube, di mana saya bisa mengunggah video dari kegiatan saya berkebun dan merawat tanaman hias. Sisanya, saya suka nonton film. Saya suka film apa saja, tetapi saya paling suka dengan film drama, film detektif, dan film biografi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat Banyak Hal di Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin

21 Januari 2023   11:20 Diperbarui: 23 Januari 2023   04:13 1871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbaru dan masih segar tentu saja, saya pergi mengunjungi CFD (Car Free Day)  di Jl. Jend. Sudirman – Jl. M.H. Thamrin Jakarta beberapa hari yang lalu, di hari Minggu pagi, 15 Januari 2023. Dan entah sudah berapa kali saya mengunjungi acara Car Free Day ini, sejak mulai diadakan secara rutin sejan tahun 2007. Saya sudah lupa, kira-kira sekitar 5 atau 6 kalilah. Itu pun tahun-tahun belakangan saja, tahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah.

Lumayan, anggap saja wisata tipis-tipis di jalan protokol ibu kota Jakarta sekaligus berolah raga jalan kaki atau bersepeda, menikmati jalanan untuk dalam beberapa jam tanpa kendaraan, menikmati kuliner dan jajanan di sepanjang area car free day di tempat-tempat tertentu, berswafoto di spot-spot instagramable sepanjang Jl. Jend. Sudirman – Jl. M.H. Thamrin dengan latar gedung-gedung pencakar langit, air mancur di Bundaran Hotel Indonesia, JPO (jembatan penyeberangan orang)  yang keren, dan halte-halte bus bus Trans Jakarta serta halte MRT (mass  rapid transit) yang estetik, sekaligus menjajal kedua moda transportasi tersebut, yang mana untuk kedua moda transportasi tersebut, meskipun ada CFD,  tetap sebagian dioperasikan untuk melayani penumpang. Bisa juga sekalian mampir ke MONAS (monumen nasional) atau bahkan ke GBK (Gelora Bung Karno).

CFD ini dimulai sejak pukul 06.00 pagi sampai dengan pukuk 11.00 WIB dengan mencakup area dari mulai Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jl. M.H. Thamrin – Jakarta Pusat, sampai  dengan Patung Pemuda Membangun Simpang Bundaran Senayan - Jl. Jend. Sudirman – Jakarta Selatan.

Di area CFD ini, kita tidak hanya akan menjumpai para pejalan kaki yang datang berkunjung dari segala penjuru, tapi juga akan menjumpai pertunjukan seni baik musik, nyanyi atau pun tari.

                                                                                   Area Car Free Day Sudirman-Thamrin (dokpri)

 

Berlima, kami berangkat dari rumah kami di bilangan Pasar Minggu Jakarta Selatan, saya, suami saya, putra saya dan seorang bocil keponakan saya. Kami berangkat menggunakan kereta commuter dari Stasiun Pasar Minggu, dan turun di Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Keluar dari Stasiun Sudirman, kami akan langsung menuju ke Jl. Jend. Sudirman. Ngomong-ngomong tentang Dukuh Atas ini, saya jadi ingat bahwa beberapa waktu yang lalu, kawasan ini sangat viral berkat adanya Citayam Fashion Week di area zebra cross Dukuh Atas ini. 

Pada waktu  itu, kawasan ini ramainya bukan main. Bukan hanya ada Bonge, Kurma, dan Jeje Slebew, artis dan para pejabat pun ikut meramaikan berlenggak-lenggok di catwalk Dukuh Atas ini. Saat ini, setelah adanya pelarangan dari pihak yang berwenang, kawasan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) ini jadi terlihat sepi dan lengang.

Semakin pagi kita tiba di area CFD, semakin bagus. Selain udara masih terasa sejuk dan segar, matahari juga belum terasa panasnya.

Ada yang istimewa pada penyelenggaraan CFD hari MInggu yang lalu itu. Kira-kira di sekitar jalanan di depan Kedutaan Jepang, tidak jauh dari bundaran air mancur Hotel Indonesia, kami melihat kerumunan orang dengan barisan yang sangat rapat, bahkan bisa dibilang agak berdesaka-desakan, dengan suara riuh rendah, sedang berebut satu bungkusan plastik transparan isinya T-shirt hitam, yang sedang dibagi-bagikan oleh orang-orang di jalur Trans Jakarta yang sepertinya khusus dikosongkan, dengan cara dilempar-lemparkan ke arah kerumunan. 

Usut punya usut, ternyata, yang membagi-bagikaan T-shirt tersebut adalah iring-iringan Presiden Jokowi beserta Paspampres yang sedang menyapa warga Ibu Kota Jakarta di area CFD. Saya melhat bahkan ada beberapa orang asing (orang bule) yang ikut dalam kerumunan tersebut. Sepertinya mereka ikutan senang dengan keseruan tersebut.

Banyak pemandangan dan tontonan menarik sebenarnya pada saat datang ke area CFD ini. Kita bukan hanya disuguhi pemandangan sebagian kecil Kawasan Ibu Kota  yang sekarang sudah kelihatan lebih cantik ini, tapi juga bisa melihat secara langsung keberagaman yang ada. 

Dari manusianya, busananya, tingkah lakunya, semuanya unik, yang belum tentu bisa kita saksikan setiap hari. Lihat saja, ada yang datang sekeluarga dengan memboyong putra-putri kecilnya, mereka terlihat gembira, berlarian ke sana sini, bisa dibilang pemandangan ini sebagai sebuah quality time sebuah keluarga. 

Yang lainnya saya melihat rombongan atau kelompok pesepeda yang juga kelihatan menikamati keseruan bersepedanya, mereka hadir dengan sepeda biasa sampai sepeda super mahal, dan mereka berabur. Ada juga saya lihat anak-anak bersepatu roda, bersepeda mini, berskuter, atau hanya berjalan kaki saja. Tak ketinggalan, anak-anak yang membawa mainan latto-lattonya pun banyak saya jumpai, secara sedang hits bukan? Hahaha.

Tidak rugi deh datang ke CFD, untuk sejenak kita bisa melepaskan penat setelah sebelumnya disibukkan dengan pekerjaan rutin baik pekerjaan di rumah maupun pekerjaan di kantor. Seandainya saja kaki ini belum merasa pegal dan sinar matahari belum terasa semakin panas, rasanya saya sih tidak ingin pulang. Bahkan saya sangat ingin menjelajah CFD ke area sebelah sana, maksudnya area yang dari mulai Benhil, Semanggi, GBK sampai Bundaran Senayan. Selama ini saya selalu mengunjungi CFD di area Dukuh Atas sampai area Patung Kuda saja, belum ke arah yang sebaliknya. Yang berikutnya, sepertinya saya harus ganti arah nih.

Kalau dibanding-bandingkan, antara wisata alam atau wisata di kota, dua-duanya punya pesona dan daya tarik masing-masing.  Ketika kita memilih alam untuk tujuan wisata kita, biasanya kita harus punya waktu yang lebih banyak, budget yang lebih tinggi, dan belum tentu bisa sesering mungkin. 

Tapi apa yang akan kita dapatkan pasti sebanding, sepadan. Kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah, kita bisa menghirup udara segar, dan untuk sesaat, bisa kabur sejenak dari hiruk pikuk serta kebisingan kota besar. 

Sebaliknya dengan wisata dalam kota seperti pergi ke CFD ini, selain tidak harus menyediakan waktu yang khusus, low budget, juga bisa setiap minggu melakukannya. Kita tidak akan menjumpai pemandangan alam yang hijau segar cantik, tetapi kita akan menemukan pemandangan khas kota metropolitan yang juga tidak kalah menarik.  

Sebagai gambaran, di sepanjang jalan area CFD ini, kita akan dapat menemukan barisan gedung-gedung pencakar langit dengan beragam arsitektur yang megah, mempesona, bahkan unik. Dari mulai gedung perkantoran, baik gedung perkantoran instansi pemerintah atau swasta, gedung hotel, gedung apartemen, mal-mal, gedung kedutaan negara asing, dan gedung museum.  Untuk gedung perkantoran, sebut saja ada Menara BCA, BNI City Tower, Menara Astra. Untuk hotel, sebut saja Hotel Indonesia Kempinski, Hotel Grand Hyatt, Hotel Mandarin Oriental, dan Hotel Pullman. 

Untuk gedung apartemen, ada apartemen Da Vinci yang sangat mewah dengan arsitektur klasik dengan podium didominasi oleh kaca patri bergaya katedral gotik.  Untuk mal, ada Grand Indonesia, ada Mal Sarinah yang legendaries dan Plaza Semanggi yang sudah mulai sepi pengunjung. Untuk museum, ada Museum Gajah. Untuk kedutaan, ada Kedutaan Jepang. Pokoknya dari ujung ke ujung area CFD ini, ratusan gedung memenuhi kiri kanan jalan Jl.  Jend. Sudirman dan Jl. M.H. Thamrin. Di area CFD ini pun, kita akan menjumpai tugu atau patung-patung bersejarah, sebuat saja Patung Selamat Datang yang berdiri dengan megahnya di Bundaran Air Mancur Hotel Indonesia, ada Patung Jend. Sudirman di daerah Dukuh Atas,  dan terakhir Patung Pemuda Membangun di Senayan.

Saya sudah tidak sabar untuk datang kembali di CFD minggu berikutnya.

Salam, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun