3. Nilai rapor dan mata pelajaran
Tahun 2022 dan sebelumnya: untuk SNMPTN, komponen  nilai rerata rapor untuk jurusan Saintek adalah untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Biologi. Untuk jurusan Soshum terdiri dari mata pelajaran: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi,  dan Sosiologi
Tahun 2023: untuk SNBP, komponen nilai rerata rapor mencakup seluruh mata pelajaran semester 1-5 di SMA/sederajat. Bobot komponen ini minimal 50 persen.
4. Jalur Test
Tahun 2022 dan sebelumnya: Â untuk SMBPTN, kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) Â materi ujian: TPS Bahasa Inggris, dan TKA Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, Â dan Biologi). Â Alokasi 195 menit. Â Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) materi ujian: TPS Bahasa Inggris, dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Â Sosiologi, dan Ekonomi). Alokasi 195 menit. Â Kelompok Ujian Campuran (Saintek dan Soshum) materi ujian: TPS Bahasa Inggris, TKA Saintek, dan TKA Soshum. Â Alokasi 285 Â menit. Â Â Â
Tahun 2023:  untuk SNBT Peserta akan mengerjakan soal berupa Tes Potensi Skolastik  (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika. Alokasi waktu yang  diberikan untuk mengerjakan UTBK 2023  adalah 195 menit
Tetapi, mengenai tahapan langkah-langkahnya dan meknismenya saya rasa tidak ada perbedaan signifikan antara SNPMB 2022 dan SNPMB 2023. Sebagai perbandingan, di tahun 2022, tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
Penetapan siswa eligible oleh pihak masing-masing sekolah. Siswa eligible adalah siswa yang disaring dari setiap kelas XII yang ada di tahun berjalan, yang memenuhi syarat nilai rerata rapor dengan ambang batas yang sudah ditentukan, yang mana nilai tersebut akan diambil dari rapor semester 1 sampai dengan 5, dengan grafik naik atau konsisten dari semester ke semester berikutnya. Peringkat kelas tidak akan berpengaruh, yang dilihat adalah kekonsistenan nilai rapor dari ke-6 mata pelajaran yang disyaratkan dari masing-masing jurusan (jurusan MIPA untuk Saintek, jurusan IPS untuk soshum).
Setelah pengumuman siswa eligible resmi dikeluarkan pihak sekolah, beranjak ke tahapan pembuatan akun siswa di laman LTMPT. Kemudian pendaftaran melalui laman LTMPT, untuk jalur SNMPTN alias jalur rapor atau disebut juga jalur undangan, akan dibuka dan diumumkaan terlebih dahulu. Â Bagi yang lolos di jalur ini, tidak akan bisa lagi ikut daftar di jalur SBMPTN, dan tidak bisa mengundurkan diri. Kalau sejak awal tidak ingin dan tidak yakin untuk menempuh jalur ini meskipun terjaring sebagai siswa eligible, lebih baik tidak usah melaju di jalur ini, Ketika lolos, tetapi kemudian dilepas, dengan alasan apa pun kecuali sakit atau meninggal, akan mengakibatkan diblack listnya pihak sekolah asal, dalam arti, adik-adik kelas selanjutnya yang akan mendaftar di PTN yang sama, akan mengalami kesulitan untuk bisa diterima di PTN tersebut.
Setelah jalur SNMPTN selesai, baru dibuka pendaftaran untuk jalur SBMPTN, mengikuti tes, pengumuman, dan yang terakhir tes jalur mandiri di mana tes tesebut diselenggarakn oleh masing-masing PTN yang bersangkutan.
Menanti pengumuman siswa eligible adalah masa-masa yang penuh dengan harap-harap cemas. Meskipun peringkat kelas putra saya selalu berada di posisi 5 besar dari semester 1 sampai dengan semester 5, saya tetap khawatir dengan syarat nilai yang harus konsisten bahkan sebaiknya harus dengan grafik naik dari tiap semester ke semester berikutnya, setidaknya grafik mendatar, tetapi jangan sampai ada penurunan nilai di semester selanjutnya. Ada juga informasi tambahan dari pihak sekolah, bahwa passing grade nilai rerata rapor untuk melaju di jalur SNMPTN, adalah 86. Apakah putra saya mencapai nilai tersebut? Berdua putra saya,kami lalu membuat tabel kalkulasi untuk melihat grafik nilai dari semester 1 sampai semester 5, untuk mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi (anak saya dari jurusan IPS).