Mohon tunggu...
NENI RATNA YULIANI
NENI RATNA YULIANI Mohon Tunggu... Administrasi - Membaca Dan Menulis Adalah Dua Sejoli

Saya, seorang ibu rumah tangga biasa yang juga seorang ibu bekerja, yang suka banyak hal untuk dikerjakan. Saya suka menulis, meskipun hanya sebatas untuk disimpan sendiri sebagai catatan pribadi atau bisa disebut sebagai diary sehari-hari saya. Saya suka membaca, apa saja. Dari mulai novel, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Menyanyi pun saya suka, tapi hanya sebatas menyanyi di rumah, tidak untuk tampil di depan umum. Memasak pun saya suka, tapi juga sebatas untuk makanan biasa yang tidak memerlukan perlengkapan lengkap. Yang paling terkini yang masih saya lakukan adalah berkebun, menanam dan merawat tanaman hias. Saya juga senang bermedsos. Saya punya akun Facebook, Instagram, Twitter, dan bahkan punya channel Youtube, di mana saya bisa mengunggah video dari kegiatan saya berkebun dan merawat tanaman hias. Sisanya, saya suka nonton film. Saya suka film apa saja, tetapi saya paling suka dengan film drama, film detektif, dan film biografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Hilang dari Pandangan di Saat Pandemi, Kini Terlihat Lagi

15 September 2022   11:28 Diperbarui: 15 September 2022   11:31 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setuju atau tidak, ada banyak hal yang pada masa normal menjadi pemandangan sehari-hari, bahkan kita sendiri pun merupakan pelaku dan berada di dalamnya, tetapi gegara masa pandemi, deretan hal tersebut sempat hilang dari pandangan mata kita.

Namun kini seiring dengan melandainya kasus penularan covid-19, di mana pembatasan pergerakan warga sudah tidak seketat sebelumnya, bahkan peraturan untuk pergi belajar, ke kampus, ke kantor dan berkumpul di masyarakat pun sudah sangat dilonggarkan,  hal-hal yang sempat hilang dari pandangan mata kita tersebut kini bisa kita lihat lagi.

Deretan hal tersebut, di antaranya, adalah seperti di bawah ini:

1. Anak sekolah berseragam memenuhi jalan, dan transportasi umum  

Sejujurnya dari hati yang paling dalam, hal ini menjadi hal yang paling saya rindukan, betapa tidak, selama 3 tahun masa-masa SMA anak saya, pada masa tiga tahun itulah (dari mulai kelas X, XI dan kelas XII), peraturan pembelajaran daring mulai diberlakukan, otomatis pada masa itu juga,yaitu  tahun 2020-2022, saya sudah jarang bahkan tidak pernah melihat lagi anak-anak berseragam sekolah berseliweran di jalanan maupun di depan gerbang sekolah. Alangkah bahagianya saya, ketika saat ini saya sudah bisa melihat lagi anak-anak sekolah itu berseliweran lagi di jalanan, ada yang berseragam putih merah, putih biru, putih abu-abu, seragam pramuka, dan seragam olah raga.

2.Gerbang kampus dan kampus dipenuhi para mahasiswa

Biasanya, gerbang kampus dan halaman kampus terliaht begitu lengang, tidak terlihat ada aktifitas para mahasiswa, bahkan jalanan di depan kampus pun, yang biasanya menjadi macet di jam-jam tertentu, terlihat hanya macet biasa-biasa saja. Namun kini, pemandangan yang sempat hilang itu, sudah mulai  terlihat lagi, kendaraan mahasiswa keluar masuk gerbang kampus, jalanan di depannya pun menjadi mendadak macet lagi di jam-jam tertentu, parkiran kampus juga terlihat penuh dan berjubel. Meskipun suasana menjadi penuh hiruk pikuk, buat saya, pemandangan seperti itu, termasuk yang sudah sangat saya rindukan juga.

3. Wisuda secara langsung

Tepat di tahun 2022 ini acara wisuda yang sebelumnya dilaksanakan secara daring atau secara virtual, di mana wisudawan dan wisudawati hadir dari rumah masing-masing, sudah kembali dilaksanakan secara langsung. Buat saya kondisi seperti ini, terasa sangat spesial, karena acara pelepasan siswa kelas XI di sekolah SMA putra saya pun, dilaksanakan secara langsung, penuh seremonial, bahkan saya pun ikut hadir di acara pelepasan tersebut, karena kebetulan putra saya lulus di tahun 2022 ini. 

Momen ini sudah sangat saya tunggu-tunggu,setelah selama 3 tahun, putra saya terkungkung dengan belajar di rumah saja, sekarang, putra saya bisa berkumpul dengan para guru, teman-teman satu angkatan, penuh suka cita merayakan keberhasilan telah menempuh masa-masa sulit di SMA dengan segala keterbatasan yang ada gegara masa pandemi. Kalau ternyata acara pelepasan atau wisuda ini digelar secara megah dan meriah, saya tidak akan menganggap sebagai satu hal yang berlebihan atau pemborosan, sebaliknya saya anggap sebagai ganti atau hadiah untuk masa 3 tahun yang nyaris tanpa ada acara apa-apa karena masih penuh kesulitan. Toh ini adalah acara sekali seumur hidup, momen berharga penuh kenangan yang di kemudian hari akan menjadi memori yang indah.

4. Acara 17 Agustusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun