Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Selamat Hari Guru, Pak Helmi!"

25 November 2023   16:58 Diperbarui: 25 November 2023   19:25 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korlas 6A bersama Walas (Dokumen pribadi)

Berhubung Pak Helmi mewakili sekolah akan mengikuti upacara peringatan Hari Guru di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, maka ia tidak bisa berlama-lama bersama anak-anak. Namun, sebelum beranjak pergi, Pak Helmi menyempatkan diri memberikan petuah-petuah kepada anak didiknya.

Wali Kelas 6A Pak Helmi (dokumen pribadi)
Wali Kelas 6A Pak Helmi (dokumen pribadi)

Pertama-tama, ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas kejutan yang diberikan anak-anak. Baginya, peringatan Hari Guru tahun ini sungguh luar biasa dan sangat berkesan. Ia pun mengapresiasi atas kekompokan yang sudah diterjalin di antara anak-anak.

Kedua, ia mengatakan, sejatinya yang menjadi sosok guru bukanlah semata-mata yang memberikan pengajaran di sekolah. Namun, yang utama adalah orang tua, kakak, kakek, nenek, atau siapa saja yang lebih tua dari kita juga bisa disebut guru. Karena itu, sosok-sosok ini harus juga dihormati dan dihargai.

"Bapak ingatkan jangan membantah orang tua. Jangan membangkang. Kedepankan akhlak dan adab. Berilmu tetapi tidak berakhlak dan beradab, akan sia-sia ilmu yang kita dapatkan itu. Karena, jika kita berakhlak dan beradab, ilmu akan mengikuti kita," katanya.

Menurutnya, kepintaran tidak ada artinya bila seseorang tidak memiliki adab. Ilmu menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.

Banyak orang memiliki keilmuan yang luas, merasa yang paling benar dan paling pintar di antara yang lain sehingga merendahkan orang lain. Termasuk gurunya sendiri.  Padahal kunci mendapatkan ilmu yang barokah salah satunya ialah menghormati guru.

"Ilmu akan menjadi berbahaya dan tidak barokah apabila tidak dihiasi dengan adab karena akan membawa pada kesombongan, dan ilmu tanpa agama akan membawa pada kehancuran. Itu yang harus diingat," tegasnya.

Adapun yang dimaksud adab yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.

Pak Helmi juga berpesan ilmu yang kita miliki harus digunakan untuk kemashalatan atau kebaikan orang banyak. Itu yang perlu kita tanamkan dalam diri kita.

"Bapak mohon maaf, Bapak harus segera ke Dinas Pendidikan, karena berangkatnya bareng dari sana. Sekali lagi, terima kasih ya, anak-anak. Kelas 6A memang terbaik," ujarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun