Berhubung Pak Helmi mewakili sekolah akan mengikuti upacara peringatan Hari Guru di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, maka ia tidak bisa berlama-lama bersama anak-anak. Namun, sebelum beranjak pergi, Pak Helmi menyempatkan diri memberikan petuah-petuah kepada anak didiknya.
Pertama-tama, ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas kejutan yang diberikan anak-anak. Baginya, peringatan Hari Guru tahun ini sungguh luar biasa dan sangat berkesan. Ia pun mengapresiasi atas kekompokan yang sudah diterjalin di antara anak-anak.
Kedua, ia mengatakan, sejatinya yang menjadi sosok guru bukanlah semata-mata yang memberikan pengajaran di sekolah. Namun, yang utama adalah orang tua, kakak, kakek, nenek, atau siapa saja yang lebih tua dari kita juga bisa disebut guru. Karena itu, sosok-sosok ini harus juga dihormati dan dihargai.
"Bapak ingatkan jangan membantah orang tua. Jangan membangkang. Kedepankan akhlak dan adab. Berilmu tetapi tidak berakhlak dan beradab, akan sia-sia ilmu yang kita dapatkan itu. Karena, jika kita berakhlak dan beradab, ilmu akan mengikuti kita," katanya.
Menurutnya, kepintaran tidak ada artinya bila seseorang tidak memiliki adab. Ilmu menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.
Banyak orang memiliki keilmuan yang luas, merasa yang paling benar dan paling pintar di antara yang lain sehingga merendahkan orang lain. Termasuk gurunya sendiri. Â Padahal kunci mendapatkan ilmu yang barokah salah satunya ialah menghormati guru.
"Ilmu akan menjadi berbahaya dan tidak barokah apabila tidak dihiasi dengan adab karena akan membawa pada kesombongan, dan ilmu tanpa agama akan membawa pada kehancuran. Itu yang harus diingat," tegasnya.
Adapun yang dimaksud adab yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.
Pak Helmi juga berpesan ilmu yang kita miliki harus digunakan untuk kemashalatan atau kebaikan orang banyak. Itu yang perlu kita tanamkan dalam diri kita.
"Bapak mohon maaf, Bapak harus segera ke Dinas Pendidikan, karena berangkatnya bareng dari sana. Sekali lagi, terima kasih ya, anak-anak. Kelas 6A memang terbaik," ujarnya.Â