SD Negeri Depok 1, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu 25 November 2023 menyelenggarakan upacara peringatan Hari Guru Nasional 2023. Hari Guru tahun ini mengangkat tema "Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar".
Siswa kelas 1 hingga kelas 6 berkumpul di lapangan dengan mengenakan seragam putih merah. Biasanya, pada hari Sabtu seragam yang dikenakan adalah Pramuka. Berhubung ada kegiatan upacara, maka seragam pun berganti.
Dalam kesempatan itu, pihak sekolah memberikan bingkisan kepada para guru dan tenaga kependidikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya mengajar. Upacara selesai, para siswa pun bergiliran menyalami satu persatu para guru.
Selesai bersalaman, para siswa kembali ke kelas, meski tidak ada kegiatan belajar mengajar. Tampaknya setiap kelas sudah menyiapkan agenda tersendiri dalam merayakan Hari Guru bersama Wali Kelas masing-masing.
Termasuk siswa kelas 6A. Di papan tulis tertempel tulisan "Selamat Hari Guru" dari balon yang berbentuk huruf-huruf. Tidak lupa dihiasi dengan tirai berwarna emas. Sehari sebelumnya, para siswa bergotong royong menghiasi kelas.
Para siswa juga sudah menyiapkan "skenario drama pendek" untuk mengerjai Wali Kelas, Pak Helmi. Ketika Pak Helmi memasuki kelas, keributan tengah terjadi. "Perang mulut" di antara mereka semakin menguatkan memang terjadi pertengkaran.
Korlas atau Koordinator Kelas yang hadir terlihat panik. Mencoba menyakinkan Walas bahwa keributan itu benar-benar terjadi. Bukan rekayasa atau hoax. Sebagai guru kelas, dengan sigap Pak Helmi melerai.
"Surprised...! Selamat Hari Guru Pak Helmi! Terima kasih sudah mengajari kami," teriak anak-anak seraya bersorak.
Senyum Pak Helmi mengembang lebar dan tiada kuasa menahan haru. Tapi tidak tahu juga apakah ia sudah bisa "membaca" bahwa dirinya terkena prank? Atau dari awal sudah curiga bakal dikerjai oleh anak didiknya? Entahlah. Yang jelas, Pak Helmi tertawa lebar, bahagia.
"Entertaint" yang dipersembahkan anak-anak berlanjut dengan pembacaan puisi berjudul "Selamat Hari Guru" karya Ilmi Uswatun Nurjannah dan pemberian bucket yang tersusun dari makanan ringan. Lalu dilanjutkan dengan pemotongan kue tart yang kemudian dibagikan kepada setiap anak.
Berhubung Pak Helmi mewakili sekolah akan mengikuti upacara peringatan Hari Guru di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, maka ia tidak bisa berlama-lama bersama anak-anak. Namun, sebelum beranjak pergi, Pak Helmi menyempatkan diri memberikan petuah-petuah kepada anak didiknya.
Pertama-tama, ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas kejutan yang diberikan anak-anak. Baginya, peringatan Hari Guru tahun ini sungguh luar biasa dan sangat berkesan. Ia pun mengapresiasi atas kekompokan yang sudah diterjalin di antara anak-anak.
Kedua, ia mengatakan, sejatinya yang menjadi sosok guru bukanlah semata-mata yang memberikan pengajaran di sekolah. Namun, yang utama adalah orang tua, kakak, kakek, nenek, atau siapa saja yang lebih tua dari kita juga bisa disebut guru. Karena itu, sosok-sosok ini harus juga dihormati dan dihargai.
"Bapak ingatkan jangan membantah orang tua. Jangan membangkang. Kedepankan akhlak dan adab. Berilmu tetapi tidak berakhlak dan beradab, akan sia-sia ilmu yang kita dapatkan itu. Karena, jika kita berakhlak dan beradab, ilmu akan mengikuti kita," katanya.
Menurutnya, kepintaran tidak ada artinya bila seseorang tidak memiliki adab. Ilmu menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.
Banyak orang memiliki keilmuan yang luas, merasa yang paling benar dan paling pintar di antara yang lain sehingga merendahkan orang lain. Termasuk gurunya sendiri. Â Padahal kunci mendapatkan ilmu yang barokah salah satunya ialah menghormati guru.
"Ilmu akan menjadi berbahaya dan tidak barokah apabila tidak dihiasi dengan adab karena akan membawa pada kesombongan, dan ilmu tanpa agama akan membawa pada kehancuran. Itu yang harus diingat," tegasnya.
Adapun yang dimaksud adab yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.
Pak Helmi juga berpesan ilmu yang kita miliki harus digunakan untuk kemashalatan atau kebaikan orang banyak. Itu yang perlu kita tanamkan dalam diri kita.
"Bapak mohon maaf, Bapak harus segera ke Dinas Pendidikan, karena berangkatnya bareng dari sana. Sekali lagi, terima kasih ya, anak-anak. Kelas 6A memang terbaik," ujarnya.Â
Para orang tua yang tidak bisa hadir menyaksikan moment indah ini, mengucapkan Selamat Hari Guru di Group WhatsApp. Â
"Selamat Hari Guru Pak Helmi. Terima kasih untuk semua bimbingan dan support yang telah diberikan. Mohon maaf jika selama ini terjadi kesalahan dalam bersikap. Semoga Pak Helmi diberi kesehatan dan keberkahan. Aamiin." Begitu salah satu chat dari orang tua murid.
Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November  bertujuan memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru-guru di Indonesia. Selain itu, mengakui dedikasi dan kontribusi mereka dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan.
Peringatan Hari Guru juga mencerminkan semangat persatuan guru dalam menyelenggarakan pendidikan yang tidak diskriminatif. Bagaimanapun, penyelenggaraan pendidikan harus adil tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan politik agar dapat tercipta lingkungan pendidikan yang inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI