Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Rapor Bayangan SMA di Kurikulum Merdeka

25 Oktober 2022   21:34 Diperbarui: 26 Oktober 2022   06:20 5027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali kelas X-6 memberikan penjelasan mengenai raport bayangan (dokumen pribadi)

Jadi, apa yang dinilai jika tidak ada PTS? Ternyata, di dalam Kurikulum Merdeka, terdapat dua bentuk penilaian (asesmen), yaitu Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif. 

Keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar, meski sama-sama berfungsi sebagai asesmen di dalam pembelajaran. Penilaian formatif lebih kepada bagaimana untuk memperbaiki nilai ke depannya jika nilai dianggap masih kurang.

Sementara penilaian sumatif adalah penilaian terakhir yang digunakan untuk menilai apakah siswa naik kelas atau tidak. Artinya, penilaian diberikan setelah proses belajar selama satu tahun selesai.

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Adapun yang menjadi nilai dalam raport bayangan ini adalah berdasarkan ulangan harian dan tugas kelompok dalam pengerjaan proyek-proyek. 

Tapi bukan hanya sekedar nilai berupa angka. Penilaian juga berdasarkan disiplin, kerjasama, inisiatif, kreatif dan nilai spiritual lainnya.

Jumat 22 Oktober 2022, ada pembagian raport bayangan yang biasanya dibagikan per tiga bulan. Tapi yang menerima raport bukan wali murid melainkan dibagikan kepada siswanya langsung. 

Mengapa bukan orang tua sebagaimana lazimnya? Tadinya memang pengambilan rapor ini oleh orang tua, dilanjutkan dengan pertemuan kepala sekolah dan Komite Sekolah.

Pertemuan yang baru diadakan setelah 3 bulan masa pembelajaran. Sekaligus pihak sekolah akan menjelaskan apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka serta terkait hal-hal lainnya. Undangan sudah dishare di group WA.

Namun, akhirnya tidak jadi. Ada beberapa alasan. Pertama, di sekolah anak saya tengah ada renovasi masjid, jadi dikhawatirkan akan membuat tidak nyaman wali murid dan pekerja. 

Kedua, ruangan yang tidak memadai untuk menampung semua wali murid. Padahal sih bisa saja dibagi waktunya, menurut saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun