Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perubahan Iklim Berdampak Negatif pada Kehamilan dan Bayi dalam Kandungan

13 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:36 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Perkumpulan Budi Kemuliaan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang telah bekerjasama dengan PPI untuk mencari jalan, bagaimana masalah dampak perubahan iklim dapat diangkat untuk mendapatkan perhatian dari kita semua," katanya.

Banyak dirasakan kelompok rentan

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum FKM UI Dr Milla Herdayati, SKM, M.Si, menyampaikan  dampak perubahan iklim banyak dirasakan oleh kelompok rentan, yakni perempuan dan anak-anak.

Menurut dia, perubahan iklim berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi, yaitu pada proses kehamilan, janin, hingga bayi yang dilahirkan.

Perubahan iklim berpengaruh pada frekuensi abortus dan kelahiran prematur yang kejadiannya adalah 20,6 per 1.000 kelahiran hidup dan 6,7 dari 100 kelahiran.

"Ini terjadi di India. Kemudian kejadian autisme di Finlandia dengan risiko sekitar 2,21 dan cacat lahir di China dengan risiko 6,5 sampai 7,18," ungkapnya.

Milla menambahkan, bencana kekeringan juga berpengaruh pada kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) di Bangladesh dan Malawi dengan penurunan sekitar 88,5 gram.

Sementara cuaca ekstrim seperti badai Hurricane juga berpengaruh pada BBLR, kelahiran prematur, fetal distress, fetal death, dan post traumatic stress disorder (PTSD). Ini banyak terjadi di Amerika Serikat, Thailand dan Polandia.

Menurutnya, perubahan iklim tersebut memberikan kontribusi terbesar terhadap kematian ibu dan anak di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Perempuan hamil  termasuk yang paling rentan terhadap perubahan iklim, sebab gelombang panas bisa memengaruhi fisiologis kehamilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun