Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneladani Keluarga Ibrahim, Khutbah Idul Adha di Masjid Al Ihsan Permata Depok

10 Juli 2022   12:12 Diperbarui: 10 Juli 2022   12:22 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu pula dengan keluarga Imran yaitu Maryam yang melahirkan anak tanpa bapak, dan Isa sebagai rasul bagi Bani Israil melebihi segala umat pada masa masing-masing.

Iduladha tidak sekedar tilas balik bagaimana Nabi Ibrahim mengurbankan anaknya, Ismail, tetapi ada suri teladan dari keluarga Ibrahim.  Ini adalah salah satu profil keluarga ideal yang dikisahkan dalam Alquran.

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah perjalanan hidup keluarga Nabi Ibrahim AS. Sang ayah, yaitu Ibrahim, serta istri dan kedua putranya, semuanya adalah hamba-hamba yang saleh.

Bagaimana Nabi Ibrahim menjaga keutuhan keluarga. Menjadikan keluarganya unggul dan berkualitas. Tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat.

Dengan menjaga keluarga kita yang utuh, harmonis, berkualitas, maka banyak kesempatan untuk kita melakukan amal sholeh.

Setiap materi yang diberikan, kalimat baik yang diucapkan, sikap baik yang ditunjukkan kepada keluarga semua bernilai sedekah. Amal-amal sholeh ini akan tercatat sebagai ketakwaan di sisi Allah dan diberikan ganjaran oleh Allah.

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Saba: 39)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Banyak kasus keluarga yang tidak utuh dan berantakan, menciptakan keburukan-keburukan, yang berujung nestapa dan mengundang murka Allah.

Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR Tirmidzi).

Artinya, kita tidak dilarang berbuat baik pada semua orang. Tetapi keluargalah yang harus menjadi orang pertama yang menerima kebaikan kita dan orang pertama yang terhindar dari keburukan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun