Dalam arahannya, siswa sekolah dasar (SD) tetap menjalani 6 jam pelajaran, dengan waktu per sesinya 35 menit ditambah istirahat 15 menit. Sementara itu, untuk jenjang SMP 45 menit per pelajaran.
"Dan, anak-anak kita tidak diizinkan ke luar sekolah. Makanya, kita anjurkan untuk bawa makanan dari rumah. Setidaknya, anak sudah sarapan secukupnya sampai selesai belajar," katanya.Â
Peraturan ini dibuat bersamaan dengan tingkat vaksinasi dosis pertama untuk anak di Depok yang mencapai 101%. Ia berharap dosis kedua lebih digencarkan, mengingat dosis kedua untuk anak usia 6-11 tahun belum 100 persen.Â
Menurut Idris, selama PTM 100 persen berlangsung, kantin yang ada di sekolah ditutup sementara. Selain itu, baik siswa maupun tenaga pendidik dan kependidikan dilarang ke luar dari lingkungan sekolah saat jam istirahat.
"Kantin tidak dibuka sementara. Saat jam istirahat siswa dan seluruh tenaga kependidikan tidak diperkenankan untuk jajan di luar sekolah. Jadi, membawa bekal makan dan minum masing-masing," jelasnya.
Pembelajaran juga harus menerapkan protokol kesehatan ketat. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.Â
Orang nomor satu di Kota Depok ini berharap agar seluruh anak didik dapat terlindungi dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
"Mudah-mudahan anak kita terlindungi dari berbagai hal yang tidak kita inginkan. Kita doakan mereka selalu sehat dan tenaga pendidik juga diberikan kekuatan, kesabaran dan kesehatan untuk Depok dalam keadaan sehat wal afiat," ujarnya.
PTM 100 persen hari ini saya perhatikan baru untuk jenjang pendidikan SD dan SMP. Soalnya, anak pertama saya yang SMA masih belum. Hari ini, anak saya masih belajar dari rumah. Jadwal PTMT pada Rabu dan Kamis. Sepertinya sih mulai Februari 2022 diterapkan.
Tadi pagi, saya pun berjibaku di dapur, yang sudah lama tidak saya lakukan sejak pandemi. Menyiapkan air mandi hangat buat si kecil, menyiapkan sarapan, dan menyiapkan bekal buat anak-anak.