Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Kunti Geopark Ciletuh Cantik Alami Memesona

14 Januari 2022   16:12 Diperbarui: 14 Januari 2022   16:20 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, ketika ombak datang, terdengar suara kuntilanak. Hantu perempuan berambut panjang dengan tawa yang menyeramkan. Hihihihihi.... hihihihihi.... hihihihihi... Begitu barangkali tawa kunti seperti yang sering saya dengar di film horor. 

Gara-gara ini, dulu katanya, tidak ada orang yang berani menginjakkan kakinya di Pulau Kunti. Para nelayan juga tidak mau mencari ikan di sekitar pulau yang terletak di Kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, tersebut.

Namun, banyak juga yang percaya, Kunti ini adalah Dewi Kunti yang dipercaya warga pesisir sebagai sohibnya penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul.

Pulau Kunti yang berada di ujung semenanjung terbentuk dari sedimen Batuan Melan. Usianya diperkirakan antara 55 juta tahun sampai 65 juta tahun. Setidaknya dibuktikan dengan ditemukannya fossil numulates.

Menyeberang ke Pulau Kunti (Dokumen pribadi)
Menyeberang ke Pulau Kunti (Dokumen pribadi)

Nah, untuk bisa ke Pulau Kunti, kami harus menyeberang menggunakan perahu nelayan. Tarifnya cukup terjangkau. Per orang dikenai Rp35.000. Satu perahu harus bersepuluh.

Menurut saya, untuk ukuran tempat wisata, tarif ini termasuk murah. Coba kalau disuruh berenang, mau? Mana mau saya, lha wong saya tidak bisa berenang hehehe...

Kami bersepuluh. Adik saya, isterinya, dua anaknya, saya, suami, tiga anak saya, dan satu kawan anak pertama saya. Jadi, kami membayar Rp350.000. Tarif ini bukan sekali jalan, tapi juga pulangnya. Murah kan?

Pemilik transportasi perahu nelayan ini adalah ipar dari pemilik homestay yang kami inapi. Jadi, kami tidak perlu mencari perahu, pemilik homestay itulah yang mencarikan buat kami.

Kami pun "berlayar". Tidak lupa memakai pelampung untuk berjaga-jaga. Senang dong. Pemandangan pantai dan laut membuat saya takjub. Anak-anak juga terlihat senang.

Saya menikmati alunan deburan ombak yang menghantam perahu nelayan. Angin yang berhembus membelai wajah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun