Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hadiah Bupati Cup 2021 Segitu Saja? Pantas Kadispora Pandeglang Dicopot

21 Desember 2021   12:50 Diperbarui: 21 Desember 2021   13:03 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh teganya, teganya, teganya...

Apakah tidak diperhitungkan dengan seksama? Apalagi membawa nama Bupati. Apakah tidak dipikirkan efeknya? Apakah kira-kira dengan hadiah sekecil itu tidak akan memunculkan pergunjingan?

Katanya mau menjaring atlet-atlet unggulan, tapi kok kurang gizi begini? Bagaimana para peserta tidak kecewa coba? Saya saja yang tidak terlibat dan bukan warga Pandeglang kecewa.

Karena ini even resmi bernama "Bupati Cup" yang ditandai dengan kop resmi, mau tidak mau Bupati Pandeglang Irna Narulita terkena imbasnya. Namanya jadi terseret-seret.

Jelas saja Bupati Irna marah, juga sangat malu dengan yang dilakukan pihak Dispora kepada atlet dan masyarakat. Terlebih berita ini menjadi heboh dan viral.

Bukan karena semata-mata nilai hadiahnya, tetapi juga karena tidak ada komunikasi antara Kadispora Dadan Saladin dengan Bupati Irna. 


Kadis juga tidak datang untuk konsultasi saat hendak menyelenggarakan acara tersebut. Itu sebabnya,  Irna mengaku baru tahu ada event itu saat sudah heboh di media.

Irna murka karena perhelatan itu ternyata tidak diketahuinya, namun anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 150 juta. Nama baiknya pun tercoreng.

Jangankan Bupati, saya saja yang masyarakat biasa kesal, jengkel, marah. Terpicu kan emosi saya.

"Kepala dinas nggak ada koordinasi, datang ke bupati. Mungkin dia pikir wah bupati happy nih, tapi mencoreng nama baik bupati dengan penghargaan hadiah yang remeh temeh begitu," ujarnya sebagaimana dikutip kompas.tv, Selasa, 21 November 2021.

Bayangkan, seorang kepala dinas nyelonong boy bikin acara tanpa laporan kepada pimpinan tertinggi di wilayahnya. Namanya, apa itu? Keblinger? Lha, aturannya memang harus begitu bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun