Dari serangkaian pemeriksaan itu hasilnya anak saya baik-baik saja. Hanya memang ada bakteri di ginjalnya. Itu yang membuat anak saya kejang. Bagaimana bakteri bisa ada di ginjal? Kemungkinan karena terbawa oleh pembuluh darah.
Setelah seminggu lebih dirawat dan menghabiskan biaya hampir 40 juta rupiah, anak saya pun dinyatakan sembuh. Dan, Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada keluhan yang berarti selain sempat terinfeksi Covid-19.
Lha, masa anak saya harus mendapatkan surat rekomendasi dokter yang dulu memeriksanya secara peristiwa itu sudah 4 tahun berlalu? Saya saja yang penyintas kanker dibolehkan vaksin kok.
Petugas yang memeriksa tetap bersikukuh menunda pemberian vaksin sebelum ada surat rekomendasi dokter. Petugas hanya berjaga-jaga saja khawatir terjadi apa-apa, begitu katanya.
Ok, baiklah.
Saya sebenarnya sudah berencana membawa anak saya ke dokter yang dulu memeriksanya pada Sabtu ini. Eh, Kamis malam ada informasi tentang pemberian vaksin di Kelurahan Pondok Jaya. Saya pun memutuskan tidak perlu ke dokter.
Dengan membaca bismillah, jam 10 pagi, usai anak saya belajar secara daring, saya pun mengajaknya ke Kelurahan. Berjalan kaki saja. Dibilang jauh dari rumah, tidak, dibilang dekat juga tidak. Mungkin sekitar 700 meter. Anggap saja olahraga.
Saya pun mendaftar dengan melampirkan fotokopi Kartu keluarga. Saya mengisi data anak saya. Menjawab tidak di kolam tersedia untuk semua pertanyaan dalam selembar kertas.
Seperti apakah sedang hamil atau menyusui? Apakah memiliki riwayat alergi berat? Apakah sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah? Apakah menderita penyakit Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun? Apakah menderita penyakit kanker? Apakah sedang menjalani terapi atau kemoterapi?
Anak saya pun dipanggil, menunggu sebentar, diperiksa tekanan darahnya, lalu divaksin deh. Proses dari nama anak saya dipanggil sampai divaksin tidak sampai 10 menit dalam hitungan saya. Setelah vaksin anak saya diminta mengisi daftar hadir.
Jika di awal-awal program vaksin bergulir, setelah divaksin kan harus menunggu sekitar 30 menit untuk diobservasi. Apakah terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kalau dalam waktu 30 menit tidak terjadi apa-apa baru deh boleh pulang.