Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Ummi, Belajar Al Quran dengan Kelembutan Kasih Ibu

8 Oktober 2021   15:36 Diperbarui: 8 Oktober 2021   15:48 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
santri mengikuti placement test sebelum pembelajaran dimulai (dokumen pribadi)

Kedua, Repetition (diulang-ulang). Bacaan Alquran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Alquran.

Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Ketiga, Affection (kasih sayang yang tulus). Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Tidak ada yang meragukan kasih sayang seorang ibu pada anaknya.

Ustadz juga mengingatkan, seorang guru yang mengajar Alquran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu. Sehingga guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka.

"Sebenarnya belajar membaca Alquran dengan metode ummi itu hal yang mudah, tidak ada kata sulit. Asal ada niat dan tekad untuk membaca Alquran. Dengan kesungguhan, maka membacanya pun akan menjadi mudah," katanya.

Dikatakan, metode ummi hadir diilhami oleh metode-metode pengajaran membaca Alquran yang sudah tersebar di masyarakat.  Metode yang sukses mengantarkan banyak anak sukses membaca Alquran dengan tartil.

Sebagaimana kita ketahui dalam mempelajari Alquran ada banyak metode cara mudah dan cepat membaca Al Qur'an. Ada metode baghdadi, iqra, qiroati, annuur, utsmani, abatatsa, yanbu'a, dan metode-metode lain yang berkembang pesat.

santri mengikuti placement test sebelum pembelajaran dimulai (dokumen pribadi)
santri mengikuti placement test sebelum pembelajaran dimulai (dokumen pribadi)
Menurut saya, anak saya penting kembali mengikuti TPA ini. Karena, mempelajari atau membaca Alquran hukumnya fardu kifayah. Namun, untuk membacanya menggunakan ilmu tajwid secara baik dan benar merupakan fardhu ain.

Dalam arti, kalau terjadi kesalahan dalam membaca Alquran termasuk dosa, karena bisa mengubah arti bacaan Alquran. Untuk menghindarinya, kita dituntut belajar membaca Alquran kepada ahlinya.

Seperti halnya saya belajar tahsin pada ahlinya, anak kedua belajar bersama guru privat yang datang ke rumah, nah si bungsu pun demikian harus belajar bersama ahlinya. Biar juga bisa sekalian bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.

Kalau anak pertama saya mah maunya belajar mengajinya bersama saya. Tidak mau dengan guru privat. Jadi, seminggu tiga kali seusai shalat shubuh saya pun menjadi guru mengajinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun