Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Metode Ummi, Belajar Al Quran dengan Kelembutan Kasih Ibu

8 Oktober 2021   15:36 Diperbarui: 8 Oktober 2021   15:48 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak pandemi Covid-19 mewabah, Taman Pendidikan Quran (TPQ) Masjid Al Ihsan Permata Depok, vakum. Itu berarti, hampir dua tahun ini, anak bungsu saya dan anak-anak lain di kompleks rumah, tidak mengikuti kegiatan apapun di masjid, baik itu online maupun offline.

Nah, sejak kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah mewacana, sejak itu TPQ Al Ihsan juga bersiap-siap melakukan PTM di awal Oktober. Informasi mengenai hal ini pun disebar melalui group. 

Diinformasikan pula mengenai belajar Alquran dengan metode baru, yaitu metode Ummi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai metode ini, para orang tua santri diundang untuk menghadiri sosialisasi melalui aplikasi zoom, Sabtu (25/9/2021).

Metode baru ini dikembangkan oleh salah satu lembaga penjamin mutu pendidikan Ummi Foundation. Ini adalah metode mengenalkan cara membaca Alquran dengan tartil. 

Dengan penggunaan metode Ummi, peserta didik akan semakin mudah dalam penguasaan tahsin dan hafalan Alquran.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Alquran metode Ummi, berdasarkan penjelasan ustadz Syam Hariyadi, S.Pd I, yang juga Ketua UMMI Depok, adalah pendekatan bahasa ibu.

Kata ummi sendiri berasal dari bahasa Arab yang bermakna ibuku. Ibu yang identik dengan sabar, tabah, dan lembut. Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu.

Tiada orang yang paling berjasa pada kita kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu.

"Nah, dalam pembelajaran Alquran menggunakan metode ummi ini mengusung prinsip mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati, juga kesabaran dan katabahan dalam mempelajari Alquran," tutur ustadz Syam.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dalam penjelasannya, ada tiga strategi dalam metode Ummi. Pertama, Direct Method yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan  secara langsung.

Kedua, Repetition (diulang-ulang). Bacaan Alquran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Alquran.

Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Ketiga, Affection (kasih sayang yang tulus). Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Tidak ada yang meragukan kasih sayang seorang ibu pada anaknya.

Ustadz juga mengingatkan, seorang guru yang mengajar Alquran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu. Sehingga guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka.

"Sebenarnya belajar membaca Alquran dengan metode ummi itu hal yang mudah, tidak ada kata sulit. Asal ada niat dan tekad untuk membaca Alquran. Dengan kesungguhan, maka membacanya pun akan menjadi mudah," katanya.

Dikatakan, metode ummi hadir diilhami oleh metode-metode pengajaran membaca Alquran yang sudah tersebar di masyarakat.  Metode yang sukses mengantarkan banyak anak sukses membaca Alquran dengan tartil.

Sebagaimana kita ketahui dalam mempelajari Alquran ada banyak metode cara mudah dan cepat membaca Al Qur'an. Ada metode baghdadi, iqra, qiroati, annuur, utsmani, abatatsa, yanbu'a, dan metode-metode lain yang berkembang pesat.

santri mengikuti placement test sebelum pembelajaran dimulai (dokumen pribadi)
santri mengikuti placement test sebelum pembelajaran dimulai (dokumen pribadi)
Menurut saya, anak saya penting kembali mengikuti TPA ini. Karena, mempelajari atau membaca Alquran hukumnya fardu kifayah. Namun, untuk membacanya menggunakan ilmu tajwid secara baik dan benar merupakan fardhu ain.

Dalam arti, kalau terjadi kesalahan dalam membaca Alquran termasuk dosa, karena bisa mengubah arti bacaan Alquran. Untuk menghindarinya, kita dituntut belajar membaca Alquran kepada ahlinya.

Seperti halnya saya belajar tahsin pada ahlinya, anak kedua belajar bersama guru privat yang datang ke rumah, nah si bungsu pun demikian harus belajar bersama ahlinya. Biar juga bisa sekalian bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.

Kalau anak pertama saya mah maunya belajar mengajinya bersama saya. Tidak mau dengan guru privat. Jadi, seminggu tiga kali seusai shalat shubuh saya pun menjadi guru mengajinya.

Setelah mendapatkan sosialisasi mengenai metode Ummi, Selasa (5/10/2021), diadakan placement atau semacam test untuk mengetahui sejauhmana kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah. Nanti penempatan kelas dan levelnya tergantung dari hasil test ini.

TPA ini berlangsung setiap Selasa, Rabu, dan Kamis. Setiap sesi berlangsung selama 2 jam. Setiap kelas maksimal berisi 12 santri sehingga memudahkan anak mempelajari Alquran dengan benar, tepat, dan cepat.

Perbedaannya dengan kelas sebelumnya, tidak ada lagi pelajaran mewarnai huruf, menggambar, atau menebalkan huruf. Kali ini lebih fokus pada cara pengucapan huruf atau makhroj yang benar, khususnya dalam membaca Alquran.

Guru yang mengajarkan juga langsung dibaca atau tidak dieja atau tanpa diurai. Cara membacanya pun pendek-pendek. Bagi guru, metode Ummi ini sangat terasa efektivitasnya.

Selain anak teratur dalam belajar membaca Alquran, juga memudahkan guru dalam mengajar. Sebab, dengan metode ini, guru hanya dibebankan maksimal 10-12 anak dalam setiap sesi sehingga pengawasan pembelajaran jauh lebih efisien.

Belajar Alquran menjadi bekal terbaik buat kita karena dalam Alquran ada petunjuk dan pedoman hidup. Yang dapat membentengi diri dari pergaulan-pergaulan bebas.

Anak saya sendiri senang belajar Alquran dengan metode Ummi. Tidak beda jauh sih dengan metode Iqro, katanya. Tapi, di metode Ummi, diulang-ulang cara pengucapan huruf yang baik. Karena diulang-ulang itu, jadi terekam di otaknya sehingga mudah diingat.

Pendidikan Alquran pada anak harus menjadi prioritas dan utama. Rasanya tidak adil saja, jika untuk pendidikan lainnya kita tidak merasa berat, masa untuk pendidikan Alquran begitu perhitungan.

Semoga Allah memudahkan dan melancarkan para santri yang tengah belajar Alquran ini.

Wallahu 'alam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun