Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Bahasa Arab, Ciri Teroris?

10 September 2021   16:37 Diperbarui: 10 September 2021   16:35 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempelajari bahasa Arab memiliki banyak keutamaan. Dengan mempelajari bahasa Arab kita jadi lebih mudah dalam menghafalkan, memahami, mengajarkan dan mengamalkan isi Alquran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

"Orang yang paham bahasa Arab, akan memudahkan kita memahami Islam, menggali ilmu dari ulama secara langsung atau membaca berbagai karya ulama yang sudah banyak tersebar hingga saat ini," kata ustadzah yang akrab disapa miss Melli ini.

Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan kita lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap berbagai permasalahan agama.

Hasil screenshoot Youtube medcom.id
Hasil screenshoot Youtube medcom.id

Jadi, apa landasan pengamat militer Susaningtyas Nefo Kertopati melontarkan pernyataan itu? 

Apa yang disampaikan perempuan yang akrab disapa Nuning itu pun membuat heboh se-Indonesia Raya dan menuai sorotan. Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis, menyebutnya sebagai bentuk falsifikasi logika atau kesesatan logika. 

"Mengamati atau menuduh. Gara-gara tak mengerti bahasa Arab maka dikiranya sumber terorisme atau dikira sedang berdoa hahaha. Ini bukan pengamat tapi penyesat," kata Cholil dalam cuitannya di Twitter, Rabu (8/9/2021).

"Betul pernyataan yang berbahaya jika Bahasa Arab dikaitkan dengan terorisme. Ini bagian dari Islamofobia, sangat disayangkan adanya pernyataan seperti itu," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, saat dihubungi Republika, Rabu (8/9/2021).

Lucu saja jadinya jika terorisme dikaitkan dengan bahasa Arab. Padahal, kalau mau jujur penggunaan bahasa Indonesia juga banyak menyerap dari bahasa Arab.

Terlebih bahasa Arab bahasanya Rasul. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Cintailah bahasa Arab karena tiga hal: 1. Karena aku berasal dari bangsa Arab, 2. Karena bahasa Alquran bahasa Arab, 3. Komunikasi penduduk surga bahasa Arab." (HR Ibnu Abbas RA)

"Bahasa Arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa Arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa Arab), maka ia (mempelajari bahasa Arab) menjadi wajib." (Iqtidho, Ibnu Taimiyah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun