Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saiful Jamil dan Hilangnya "Kewarasan"

6 September 2021   18:03 Diperbarui: 6 September 2021   18:55 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyanyi dangdut Saiful Jamil, si pelaku kejahatan seksual pada anak bebas murni dari penjara, pada Kamis (2/9/2021). Ia mendapatkan remisi sebanyak 30 bulan, yang seharusnya (menurut saya pribadi) tidak layak ia dapatkan. 

Herannya, saat pedangdut 41 tahun ini bebas, "masyarakat" menyambutnya dengan penuh suka cita. Dia disambut bagaikan pahlawan. Dikalungi bunga dan diarak dengan menggunakan mobil mewah. 

Namanya pun dielu-elukan. Membahana memecah keheningan lembaga pemasyaratan tempatnya di penjara. Senyum bahagia jelas tergambar dari wajahnya. Dia pun mengumbar "sun jauh" dan melambaikan tangan. Tidak terlihat raut wajah malu atas apa yang sudah diperbuatnya.

Aneh. Ada yang sakit dari sebagian masyarakat kita. Karena tidak seharusnya Saipul disambut berlebihan seperti itu. Terlebih kasus yang menjeratnya kasus pencabulan yang dibarengi dengan kasus penyuapan. Ke mana akal sehat masyarakat kita? Di mana kewarasan?

Stasiun televisi kita pun membuka pintu atas kebebasan mantan suami pedangdut Dewi Perssik itu. Menawarinya pekerjaan dengan memberinya ruang untuk kembali tampil ke publik. (Belum lama ini Saiful Jamil diundang tampil di TransTV).

Mengabaikan luka batin yang tertoreh pada korban kejahatan sang artis. Yang bisa jadi akan memunculkan trauma berkepanjangan ketika ia melihat wajah sang pedopil. Lukanya kembali membasahi jiwanya. Dan, entah apakah ia sanggup menghadapinya? 

Pelakunya tertawa bahagia, sementara korban terpuruk. Empati para pendukungnya ke mana? Apakah mereka juga menaruh perhatian yang sama terhadap korban? Apakah para fansnya itu pernah menengok korban dan berusaha membantu memulihkan rasa traumanya? Bagaimana jika itu terjadi pada keluarga mereka?

Apakah ini gambaran masyarakat kita yang merindukan Saiful Jamil? Tapi apanya yang dirindukan? Sejauh ini sih, menurut saya, tidak ada prestasi yang ditorehkan oleh penyanyi dangdut itu. Coba cari, yang ada justru sensasi-sensasinya dan persoalan-persoalan yang membelitnya.

Tapi bagi banyak media, termasuk media televisi, menampilkan polemik berarti menjadi nilai jual tersendiri yang akan berimbas pada rating. Tidak hanya pada kasus Saiful Jamil televisi berpihak.

Menyebut nama Saiful Jamil, siapa yang tidak kenal? Bisa dipastikan semua orang -- anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, tahu siapa dia. Bukan prestasi yang diingat. Yang terbayang paling juga saat dia menjadi juri acara musik dangdut dengan durasi siaran terlama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun