Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Politeknik Zaman Now: Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Banyak Dipilih

16 Juni 2021   17:41 Diperbarui: 19 Juni 2021   09:43 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi....itu dulu. Sekarang politeknik naik daun, juga "naik kelas". Setidaknya terlihat dalam 2 tahun terakhir ini. Politeknik banyak dipilih calon mahasiswa menjadi pilihan pertama saat mendaftar masuk ke perguruan tinggi negeri.

Sebut saja anak kawan saya, Inung Kurnia, meski di SMA masuk kelas IPA, ia sudah memantapkan diri meneruskan pendidikan tingginya di politeknik. Anaknya memang sudah punya minat dan ketertarikan dengan animasi.

Jadi, ia pun memilih Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) sebagai pilihan pertamanya dengan memilih jurusan Animasi.

Anak kawan saya ini pun lantas ngebut belajar Sosial Humaniora (Soshum) karena di Polimedia, jurusan Animasi masuknya ke dalam kelompok Soshum. Sementara di kampus lain, masuk ke MIPA.

Alhamdulillah, setelah ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), ia pun dinyatakan lulus, dan itu berarti diterima di politeknik yang dipilihnya.

Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Dr. Purnomo Ananto, MM mengawasi peserta SBMPN (Dokumentasi Polimedia)
Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Dr. Purnomo Ananto, MM mengawasi peserta SBMPN (Dokumentasi Polimedia)

Tak hanya jalur SBMPTN saja, Polimedia dipilih calon mahasiswanya. Ada satu jalur lagi, yaitu Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN). Selasa (15/6/2021) kemarin, ada 1.024 calon mahasiswa berjuang "berebut" kursi di Polimedia.

Karena masih pandemi Covid-19, SBMPN dilakukan dua sesi, pagi dan siang. Tentu saja dengan protokol kesehatan Covid-19. Selain memakai masker + face sheild, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak, juga harus disertai dengan surat keterangan rapid antigen negatif.

Jika tidak, jangan harap bisa mengikuti SBMPN. Pihak kampus tidak ingin penularan Covid-19 terjadi melalui klaster baru: SBMPN. Pengumuman ini sudah diinformasikan sebelum seleksi dimulai dan di web resmi Polimedia.

Seleksi sengaja dilakukan secara bersamaan di hari itu juga oleh seluruh politeknik negeri di Indonesia. Dengan alasan untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran soal.

Di Politeknik Negeri Media Kreatif sendiri ada 9 program studi D3 yang dipilih para peserta yakni Teknik Grafika, Teknik Kemasan, Teknik Pemeliharaan Mesin, Desain Grafis, Penerbitan, Periklanan, Penyiaran, Fotografi dan Seni Kuliner.

Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif Dr. Purnomo Ananto, MM, bersyukur banyak calon mahasiswa baru yang mendaftar melalui SBMPN dan menempatkan Polimedia sebagai pilihan pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun