Hidup single akan membuat dirinya lebih bebas, yang bisa jadi terbebas dari kemungkinan perceraian, pengkhianatan, atau kehilangan harta karena pasangan yang tidak bertanggung jawab.
"Manusia memang bebas memilih bukan?" ujarnya.
"Ya jangan gitulah. Padahal loe menarik kok. Gue yakin banyak pria yang sebenarnya tertarik sama loe. Gue yakin ketika loe akhirnya menikah, nyokap loe pasti lebih bahagia," kata kawan saya yang memiliki usaha jasa kurir JNE di Sukabumi, Jawa Barat.
Teman saya hanya tersenyum.
Dari anggota satu geng ini, ada 3 di antaranya yang dipastikan belum menikah, 3 yang lain sudah menikah, 2 lagi belum ada kabar apakah sudah menikah atau belum.
Memang benar, pernikahan sendiri belum bisa menjamin apakah seseorang akan lebih bahagia daripada ketika hidup sebelum menikah.
Karena faktanya, ada pernikahan tanpa cinta, ada pernikahan karena terpaksa, ada pernikahan yang diwarnai dengan kekerasan dalam rumah tangga, ada pernikahan yang dibumbui dengan perselingkuhan, ada pernikahan yang berakhir dengan perceraian, dan banyak lagi.
Tapi faktanya juga, ada pernikahan yang berjalan dengan penuh kebahagiaan bersama belahan jiwa. Dan, itu banyak kita temui. Entah pernikahan kita sendiri, saudara-saudara, sahabat dan lainnya.
Semuanya berpulang pada pilihan masing-masing. Tidak terjebak pada stigma, bahwa menikah adalah satu-satunya jalan mendapatkan kebahagiaan.
Sekalipun masih sendiri, kebahagiaan masih tetap bisa diciptakan. Bisa didapat dengan cara yang lain. Karena sejatinya, yang menentukan kebahagiaan kita, ya diri kita sendiri. Bukan orang lain, apalagi menggantungkan kebahagiaan kita pada pasangan.
Menikah tak berarti membuat kita lepas dari masalah. Kita hanya diberi kesempatan menghadapi berdua. Sementara menghadapi masalah untuk yang masih sendiri, bukankah akan membuktikan bahwa kita sosok yang tangguh?